Table of Contents

Sengon

sengonistock.jpgSengon atau dikenal sebagai Paraserianthes falcataria merupakan jenis pionir serbaguna yang memiliki peranan penting di Indonesia. Jenis ini menjadi salah satu pilihan utama untuk hutan tanaman industri di Indonesia karena pertumbuhannya yang sangat cepat, mampu beradaptasi pada berbagai jenis tanah, sifat silvikultur yang baik, serta kualitas kayunya dapat diterima untuk industri panel dan pertukangan. Di sejumlah wilayah di Indonesia, sengon berperan sangat penting baik dalam sistem pertanian tradisional maupun komersial.

Morfologi Sengon

Pohon sengon umumnya berukuran besar, dengan tinggi total dapat mencapai 40 m dan tinggi bebas cabang mencapai 20 m. Diameter batang pohon dewasa dapat mencapai 100 cm atau lebih, dengan tajuk yang melebar secara mendatar. Ketika tumbuh ditempat terbuka, sengon memiliki kanopi yang berbentuk seperti kubah atau payung. Jenis ini umumnya tidak berbanis, meskipun sesekali ditemukan pohon dengan banir kecil.

Permukaan kulit batang sengon berwarna putih, abu-abu atau kehijauan, bertekstur halus, dan kadang sedikit beralur dengan garis-garis lentisel memanjang. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan panjang sekitar 23–30 cm. Anak daunnya berukuran kecil, banyak dan tersusun perpasang-pasangan, terdiri dari 15-20 pasang pada setiap sumbu (tangkai), bentuk lonjong (panjang 6–12 mm, lebar 3–5 mm) dan pendek kearah ujung. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau pupus dan tidak berbulu sedangkan permukaan daun bagian bawah lebih pucat dengan rambut-rambut halus.

Bunga sengon tersusun dalam malai sepanjang 12 mm, berwarna putih kekuningan, sedikit berbulu, dan berbentuk seperti saluran atau lonceng. Bunganya bersifat biseksual, terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, tidak bersekat-sekat dan berukuran panjang 10–13 dan lebar 2 cm. Setiap polong buah berisi 15–20 biji. Biji sengon berbentuk pipih, lonjong, tidak bersayap, berukuran panjang 6 mm, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi kuning hingga coklat kehitaman jika sudah tua, agak keras dan berlilin.

Penyebaran Sengon

Sengon merupakan tanaman asli Indonesia yakni Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Australia. Tegakan alam sengon di Indonesia ditemukan tersebar di bagian timur seperti Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua dan di perkebunan di Jawa. Di Maluku, tegakan sengon alam dapat ditemukan di Pulau Taliabu, Mangolle, Sasan, Obi, Bacan, Halmahera, Seram dan Buru. Di Papua, sengon alam ditemukan di Sorong, Manokwari, Kebar, Biak, Serui, Nabire dan Wamena. Selain itu, sengon juga ditanam di Jawa. Sengon sudah banyak ditanam di negara-negara tropis termasuk Brunei, Kamboja, Kamerun, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Perancis, Jepang, Kiribati, Laos, Malaysia, Kepulauan Marshall, Myanmar, Kaledonia Baru, Pulau Norfolk, Filipina, Samoa, Thailand, Tonga, Amerika Serikat, Vanuatu
dan Vietnam.

Tempat Tumbuh Sengon

Sengon dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah kering, tanah lembap dan tanah yang mengandung garam dan asam selama drainasenya cukup. Sengon termasuk jenis pionir yang dapat tumbuh di hutan primer, hutan hujan dataran rendah sekunder dan hutan pegunungan, padang rumput, lahan gambut, dan sepanjang pinggir jalan dekat laut. Di habitat alaminya, sengon tumbuh pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1600 m, sesekali sengon dapat tumbuh sampai ketinggian 3.300 m. Di Papua, sengon dapat tumbuh di daerah yang rendah pada ketinggian 55 m di atas permukaan laut di Manokwari.

Kegunaan Sengon

Kayu sengon dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi ringan (misalnya langit-langit, panel, interior, perabotan dan kabinet), bahan kemasan ringan (misalnya paket, kotak, kotak cerutu dan rokok, peti kayu, peti teh dan pallet), korek api, sepatu kayu, alat musik, mainan dan sebagainya. Kayu sengon juga dapat digunakan untuk bahan baku triplex dan kayu lapis, bahan papan partikel dan papan blok. Kayu sengon juga banyak digunakan untuk bahan rayon dan pulp untuk membuat kertas dan mebel.

Sengon juga ditanam untuk tujuan reboisasi dan penghijauan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Daun dan cabang yang jatuh akan meningkatkan kandungan nitrogen, bahan organik dan mineral tanah. Sengon sering ditumpangsarikan dengan tanaman pertanian seperti jagung, ubi kayu dan buah-buahan. Sengon sering ditanam di pekarangan untuk persediaan bahan bakar (arang) dan daunnya dimanfaatkan untuk pakan ternak kambing dan ayam. Di Ambon (Maluku), kulit pohon sengon digunakan untuk bahan jaring penyamak, dan sesekali digunakan secara lokal sebagai pengganti sabun. Sengon juga ditanam sebagai pohon penahan angin dan api dan pohon hias di tepi-tepi jalan seperti di sepanjang jalan tol Bogor-Jakarta.

Sumber