Ikan kakap, juga dikenal sebagai ikan kerapu, adalah kelompok ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dalam famili Serranidae. Ikan kakap tersebar di berbagai perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Beberapa spesies ikan kakap yang terkenal antara lain kakap merah (Epinephelus morio), kakap hitam (Epinephelus fasciatus), dan kakap kuning (Epinephelus fuscoguttatus).
Habitat alami ikan kakap meliputi perairan pantai, terumbu karang, terumbu berbatu, dan daerah pesisir dengan perairan hangat. Mereka biasanya ditemukan di dekat struktur bawah laut seperti terumbu karang, gua-gua, dan celah-celah batu yang memberikan tempat persembunyian dan habitat bagi ikan tersebut. Terumbu karang yang sehat dan kompleks menyediakan beragam sumber makanan dan lingkungan yang penting bagi ikan kakap.
Ikan kakap umumnya hidup dalam kelompok kecil atau dalam kelompok jantan dewasa yang teritorial. Mereka adalah predator yang agresif dan memakan berbagai jenis mangsa, termasuk ikan kecil, krustasea, moluska, dan udang. Ikan kakap dapat tumbuh hingga ukuran yang besar, dengan beberapa spesies mencapai panjang hingga lebih dari satu meter.
Perburuan ikan kakap sebagai ikan konsumsi cukup signifikan, karena dagingnya yang lezat dan teksturnya yang baik. Hal ini menjadikan ikan kakap sebagai target perikanan komersial yang penting dan populer di pasar ikan. Namun, karena tingginya tekanan penangkapan, beberapa spesies ikan kakap menjadi terancam dan membutuhkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Penting untuk menjaga keberlanjutan stok ikan kakap dengan menerapkan langkah-langkah pengelolaan yang tepat. Hal ini meliputi pembatasan kuota penangkapan, pengaturan ukuran minimal tangkapan, dan penetapan kawasan perlindungan untuk habitat penting seperti terumbu karang. Melalui perlindungan habitat alami ikan kakap dan praktik perikanan yang berkelanjutan, kita dapat memastikan kelangsungan hidup ikan kakap serta menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang penting.