This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
ekosistem:gambut_topogen [2022/10/14 08:26] – ↷ Page moved from gambut_topogen to ekosistem:gambut_topogen Yusi Septriandi | ekosistem:gambut_topogen [2023/02/04 11:07] (current) – Andriansyah |
---|
====== Gambut topogen ====== | ====== Gambut Topogen ====== |
| |
Tanah gambut menempati cekungan di antara dua sungai besar. Bila cekungan tersebut sempit, gambut yang terbentuk biasanya merupakan gambut dangkal dengan ketebalan 0.5 sampai 1 meter atau gambut sedang dengan ketebalan 1 – 2 meter. Jika jarak horisontal kedua sungai besar tersebut cukup jauh, hingga beberapa puluh kilometer, tanah gambut biasanya membentuk kubah gambut (peat dome) yang cukup besar | <imgcaption image1|Proses pembentukan gambut di daerah cekungan lahan basah: a. Pengisian danau dangkal oleh vegetasi lahan basah, b. Pembentukan gambut topogen, dan c. Pembentukan gambut ombrogen di atas gambut topogen>{{ .:gambut_topogen_ombrogen.png?nolink&300x335}}</imgcaption> |
| |
Bahan organik pembentuk tanah merupakan sisa-sisa jaringan tumbuhan pada berbagai tingkat pelapukan. Bahan organik biasanya terkumpul di cekungan atau depresi alam yang memiliki drainase yang sangat terhambat atau tergenang air. Umumnya bahan organik terakumulasi di cekungan dataran rendah, daerah lahan rawa – baik rawa lebak maupun rawa pasang surut dan pada kubah gambut (peat dome). Karena sebagian besar atau seluruhnya tersusun dari bahan organik, tanah yang terbentuk disebut tanah organik. | Gambut berdasarkan lingkungan pembentukannya dibedakan atas: |
| |
| - Gambut topogen |
| - [[.:gambut_ombrogen|Gambut ombrogen]] |
| |
| Proses pembentukan gambut dimulai dari adanya danau dangkal yang secara perlahan ditumbuhi oleh tanaman air dan vegetasi lahan basah. Tanaman yang mati dan melapuk secara bertahap membentuk lapisan yang kemudian menjadi lapisan transisi antara lapisan gambut dengan lapisan di bawahnya berupa tanah mineral. Tanaman berikutnya tumbuh pada bagian yang lebih tengah dari danau dangkal ini dan secara membentuk lapisan-lapisan gambut sehingga danau tersebut menjadi penuh. |
| |
| Bagian gambut yang tumbuh mengisi danau dangkal tersebut disebut dengan gambut topogen karena proses pembentukannya disebabkan oleh topografi daerah cekungan. Gambut topogen biasanya relatif subur (eutrofik) karena adanya pengaruh tanah mineral. Bahkan pada waktu tertentu, misalnya jika ada banjir besar, terjadi pengkayaan mineral yang menambah kesuburan gambut tersebut. Tanaman tertentu masih dapat tumbuh subur di atas gambut topogen. Hasil pelapukannya membentuk lapisan gambut baru yang lama kelamaan membentuk kubah (dome) gambut yang permukaannya cembung |
| |
| ===== Referensi ===== |
| |
| Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. [[https://www.worldagroforestry.org/publication/lahan-gambut-potensi-untuk-pertanian-dan-aspek-lingkungan|Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan.]] Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia. |
| |
| {{tag>rintisan}} |
| |
| |