Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
ekosistem:gambut_topogen [2023/02/02 01:19] – Yusi Septriandi | ekosistem:gambut_topogen [2023/02/04 11:07] (current) – Andriansyah | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
- | {{tag> | + | ====== Gambut Topogen ====== |
- | ====== Gambut | + | < |
- | Tanah gambut menempati cekungan di antara dua sungai besar. Bila cekungan tersebut sempit, gambut yang terbentuk biasanya merupakan gambut dangkal dengan ketebalan 0.5 sampai 1 meter atau gambut sedang dengan ketebalan 1 – 2 meter. Jika jarak horisontal kedua sungai besar tersebut cukup jauh, hingga beberapa puluh kilometer, tanah gambut biasanya membentuk kubah gambut (peat dome) yang cukup besar | + | Gambut berdasarkan lingkungan pembentukannya dibedakan atas: |
- | Bahan organik pembentuk tanah merupakan sisa-sisa jaringan tumbuhan pada berbagai tingkat pelapukan. Bahan organik biasanya terkumpul di cekungan atau depresi alam yang memiliki drainase yang sangat terhambat atau tergenang | + | |
+ | - [[.: | ||
+ | |||
+ | Proses pembentukan gambut dimulai dari adanya danau dangkal | ||
+ | |||
+ | Bagian gambut yang tumbuh mengisi danau dangkal tersebut disebut dengan gambut topogen karena proses pembentukannya disebabkan oleh topografi daerah cekungan. Gambut topogen biasanya relatif subur (eutrofik) karena adanya pengaruh tanah mineral. Bahkan pada waktu tertentu, misalnya jika ada banjir | ||
+ | |||
+ | ===== Referensi ===== | ||
+ | |||
+ | Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. [[https:// | ||
+ | |||
+ | {{tag> | ||