Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
ekosistem:ketebalan_gambut [2022/10/19 07:25] – ↷ Page moved from ketebalan_gambut to ekosistem:ketebalan_gambut Yusi Septriandi | ekosistem:ketebalan_gambut [2023/02/03 01:51] (current) – Yusi Septriandi |
---|
{{tag>ekosistem}} | |
| |
====== Ketebalan Gambut ====== | ====== Ketebalan Gambut ====== |
<font 11pt/Calibri,sans-serif;;inherit;;inherit>Tanah gambut merupakan tanah yang kaya akan kandungan organik. Tanah gambut memiliki ketebalan yang berbeda-beda di setiap daerah. Berdasarkan kedalaman tanah gambut, tanah gambut dikategorikan menjadi tanah gambut dangkal (50-100 cm), gambut sedang (100-200 cm), gambut dalam (200-300 cm), dan gambut sangat dalam (>300 m).</font> Informasi mengenai ketebalan lapisan gambut dapat digunakan untuk menentukan metode perbaikan tanah gambut yang sesuai dengan kondisi lapangan. Selain itu, dengan mengetahui kedalaman tanah gambut ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi cadangan karbon<sup>[[https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/vokasi/article/view/148|1]]</sup> di lahan gambut tersebut. Ketebalan tanah gambut dapat diketahui dengan cara melihat profil tanah gambut, pengeboran (//coring// ) tanah gambut dan metode geofisika. | |
<font 11pt/Calibri,sans-serif;;inherit;;inherit>Cara membuat profil tanah gambut dapat dilakukan dengan menggali tanah gambut. Tanah gambut yang telah digali akan menunjukan perubahan warna tanah. Perubahan warna yang diamati secara visual dapat menentukan ketebalan tanah gambut. Pengeboran tanah gambut dapat dilakukan menggunakan alat bantu bor gambut. Hasil pengeboran berupa sampel tanah gambut pada kedalaman tertentu. Ketebalan tanah gambut dari hasil pengeboran tanah juga dilihat berdasarkan perubahan warna tanah gambut. Metode geofisika merupakan metode yang memanfaat sifat-sifat fiska untuk menduga potensi di bawah permukaan tanah yang terdapat di suatu daerah. Salah satu metode geofisika yang dapat dimanfaatkan adalah metode geolistrik tahanan jenis. Metode ini memanfaat sifat kelistrikan tanah untuk menduga ketebalan tanah gambut. Metode ini dapat menduga kedalaman tanah gambut berdasarkan nilai tahanan jenis (resistivitas) suatu tanah. Masing-masing tanah memiliki nilai tahanan jenis yang berbeda. Hasil dari metode ini dapat berupa penampang tanahan jenis 1D, 2D dan 3D. Hasil pendugaan ini dapat digunakan dalam membantu menyusun perencanaan pengelolaan lahan gambut di masa yang akan datang.</font> | |
| |
{{:pengukuranprofilgambut.png?nolink&405x540}} | Tanah gambut merupakan tanah yang kaya akan kandungan organik. Tanah gambut memiliki ketebalan yang berbeda-beda di setiap daerah. Berdasarkan kedalaman tanah gambut, tanah gambut dikategorikan menjadi tanah gambut dangkal (50-100 cm), gambut sedang (100-200 cm), gambut dalam (200-300 cm), dan gambut sangat dalam (>300 m). Informasi mengenai ketebalan lapisan gambut dapat digunakan untuk menentukan metode perbaikan tanah gambut yang sesuai dengan kondisi lapangan. |
| |
Gambar 1. Pengukuran profil gambut | Selain itu, dengan mengetahui kedalaman tanah gambut ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi cadangan karbon1 di lahan gambut tersebut. Ketebalan tanah gambut dapat diketahui dengan cara melihat profil tanah gambut, pengeboran (coring ) tanah gambut dan metode geofisika. Cara membuat profil tanah gambut dapat dilakukan dengan menggali tanah gambut. Tanah gambut yang telah digali akan menunjukan perubahan warna tanah. Perubahan warna yang diamati secara visual dapat menentukan ketebalan tanah gambut. Pengeboran tanah gambut dapat dilakukan menggunakan alat bantu bor gambut. Hasil pengeboran berupa sampel tanah gambut pada kedalaman tertentu. Ketebalan tanah gambut dari hasil pengeboran tanah juga dilihat berdasarkan perubahan warna tanah gambut. |
| |
{{:pengeborantanahgambut.png?nolink&537x201}} | Metode geofisika merupakan metode yang memanfaat sifat-sifat fiska untuk menduga potensi di bawah permukaan tanah yang terdapat di suatu daerah. Salah satu metode geofisika yang dapat dimanfaatkan adalah metode geolistrik tahanan jenis. Metode ini memanfaat sifat kelistrikan tanah untuk menduga ketebalan tanah gambut. Metode ini dapat menduga kedalaman tanah gambut berdasarkan nilai tahanan jenis (resistivitas) suatu tanah. Masing-masing tanah memiliki nilai tahanan jenis yang berbeda. Hasil dari metode ini dapat berupa penampang tanahan jenis 1D, 2D dan 3D. Hasil pendugaan ini dapat digunakan dalam membantu menyusun perencanaan pengelolaan lahan gambut di masa yang akan datang. <imgcaption image1|Pengukuran profil gambut>{{ .:pengukuran_profil_gambut.png?nolink&400x534 }}</imgcaption> |
| |
Gambar 2. Hasil pengeboran gambut<sup>[[https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpositron/article/view/34821|2]]</sup> | <imgcaption image2|Hasil pengeboran gambut>{{ .:pengeboran_tanah_gambut.png?nolink&600 }}</imgcaption> |
| |
{{:citratanahgambut.png?nolink&560x271}} | <imgcaption image3|Penampang 3D resistivtas untuk ketebalan tanah gambut>{{ .:citra_tanah_gambut.png?nolink&600 }}</imgcaption> |
| |
Gambar 3. Penampang 3D resistivtas untuk ketebalan tanah gambut<sup>[[https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpositron/article/view/34821|2]]</sup> | |
| |
---- | |
| |
1. [[https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/vokasi/article/view/148|Imaging Lahan Gambut Menggunakan Electrical Resistivity Imaging: Estimasi Cadangan Karbon Gambut pada Agroekosistem Kelapa Sawit]] | 1. [[https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/vokasi/article/view/148|Imaging Lahan Gambut Menggunakan Electrical Resistivity Imaging: Estimasi Cadangan Karbon Gambut pada Agroekosistem Kelapa Sawit]] |
| |
2. [[https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpositron/article/view/34821|Identifikasi Ketebalan Tanah Gambut Berdasarkan NilaiResistivitas 3D: Studi Kasus Daerah Tempat Pembuangan Akhir Batu Layang Kota Pontianak]] | 2. [[https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpositron/article/view/34821|Identifikasi Ketebalan Tanah Gambut Berdasarkan NilaiResistivitas 3D: Studi Kasus Daerah Tempat Pembuangan Akhir Batu Layang Kota Pontianak]] |
| |
| {{tag>rintisan}} |
| |
| |