ekosistem:mitigasi_perubahan_iklim_di_lahan_gambut

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

ekosistem:mitigasi_perubahan_iklim_di_lahan_gambut [2025/07/16 06:17] – created Jihan Sarotamaekosistem:mitigasi_perubahan_iklim_di_lahan_gambut [2025/07/16 06:18] (current) – [Kebijakan & Komitmen Global] Jihan Sarotama
Line 27: Line 27:
 ===== Kebijakan & Komitmen Global ===== ===== Kebijakan & Komitmen Global =====
  
-Dalam komitmennya terhadap //Paris Agreement//, Indonesia menempatkan sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (//Forest and Other Land Uses atau FOLU//) sebagai tulang punggung mitigasi perubahan iklim nasional. Salah satu target utamanya adalah menjadikan sektor ini sebagai penyerap karbon bersih (//Net Sink//) sebesar –140 juta ton CO₂ ekuivalen pada tahun 2030, dengan restorasi 2 juta hektar lahan gambut sebagai komponen penting dalam pencapaiannya. Upaya ini dikoordinasikan oleh beberapa lembaga utama, di antaranya BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) yang bertugas merehabilitasi lahan gambut terdegradasi melalui strategi 3R: rewetting (pembasahan kembali), revegetasi, dan revitalisasi ekonomi masyarakat. \\+Dalam komitmennya terhadap //Paris Agreement//, Indonesia menempatkan sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (//Forest and Other Land Uses atau FOLU//) sebagai tulang punggung mitigasi perubahan iklim nasional. Salah satu target utamanya adalah menjadikan sektor ini sebagai penyerap karbon bersih (//Net Sink//) sebesar –140 juta ton CO₂ ekuivalen pada tahun 2030, dengan restorasi 2 juta hektar lahan gambut sebagai komponen penting dalam pencapaiannya. Upaya ini dikoordinasikan oleh beberapa lembaga utama, di antaranya BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) yang bertugas merehabilitasi lahan gambut terdegradasi melalui strategi 3R: rewetting (pembasahan kembali), revegetasi, dan revitalisasi ekonomi masyarakat.\\
 \\ \\
-Hingga akhir 2024, BRGM telah merehabilitasi lebih dari 1,6 juta hektar lahan gambut dan membangun ribuan infrastruktur pembasahan. Sementara itu, KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) memainkan peran regulatif dan teknis, termasuk dalam pemantauan emisi dari sektor LULUCF serta integrasi restorasi dalam kebijakan NDC nasional. Untuk mendukung transparansi dan efektivitas, pemerintah mengembangkan sistem digital seperti PRIMS (//Peatland Restoration Information and Monitoring System//) guna memantau progres restorasi secara spasial dan real-time, serta RePeat (Restoration Performance Assessment Tool) yang digunakan untuk menilai keberhasilan restorasi secara ilmiah melalui parameter biofisik. Kolaborasi antar lembaga dan pendekatan berbasis data ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam aksi iklim berbasis alam (nature-based solutions), khususnya melalui perlindungan dan restorasi ekosistem gambut.+Hingga akhir 2024, BRGM telah merehabilitasi lebih dari 1,6 juta hektar lahan gambut dan membangun ribuan infrastruktur pembasahan. Sementara itu, KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) memainkan peran regulatif dan teknis, termasuk dalam pemantauan emisi dari sektor LULUCF serta integrasi restorasi dalam kebijakan NDC nasional. Untuk mendukung transparansi dan efektivitas, pemerintah mengembangkan sistem digital seperti PRIMS (//Peatland Restoration Information and Monitoring System//) guna memantau progres restorasi secara spasial dan real-time, serta RePeat (//Restoration Performance Assessment Tool//) yang digunakan untuk menilai keberhasilan restorasi secara ilmiah melalui parameter biofisik. Kolaborasi antar lembaga dan pendekatan berbasis data ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam aksi iklim berbasis alam (//nature-based solutions//), khususnya melalui perlindungan dan restorasi ekosistem gambut. 
 + 
 ===== Pustaka ===== ===== Pustaka =====
  
  • ekosistem/mitigasi_perubahan_iklim_di_lahan_gambut.1752646628.txt.gz
  • Last modified: 2025/07/16 06:17
  • by Jihan Sarotama