Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| Both sides previous revision Previous revision | |||
| ekosistem_gambut:air_gambut [2025/11/13 08:05] – ↷ Page moved from ekosistem:air_gambut to ekosistem_gambut:air_gambut Yusi Septriandi | ekosistem_gambut:air_gambut [2025/11/13 08:05] (current) – ↷ Links adapted because of a move operation Yusi Septriandi | ||
|---|---|---|---|
| Line 1: | Line 1: | ||
| ====== Air Gambut ====== | ====== Air Gambut ====== | ||
| - | < | + | < |
| - | Air gambut merupakan jenis air permukaan hasil akumulasi sisa material yang terdekomposisi tidak sempurna dan biasa terjadi pada daerah rawa atau dataran rendah. Air gambut memiliki cir-ciri seperti intensitas warna tinggi (coklat kemerahan), memiliki nilai keasamaan tinggi, kandungan zat organik tinggi, dan kandungan kation rendah (Aidah, dkk., 2018). Kualitas air gambut data diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap beberapa parameter. Kualitas air gambut menurut PP No 82 Tahun 2001, berdasarkan hasil pengukuran di [[.: | + | Air gambut merupakan jenis air permukaan hasil akumulasi sisa material yang terdekomposisi tidak sempurna dan biasa terjadi pada daerah rawa atau dataran rendah. Air gambut memiliki cir-ciri seperti intensitas warna tinggi (coklat kemerahan), memiliki nilai keasamaan tinggi, kandungan zat organik tinggi, dan kandungan kation rendah (Aidah, dkk., 2018). Kualitas air gambut data diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap beberapa parameter. Kualitas air gambut menurut PP No 82 Tahun 2001, berdasarkan hasil pengukuran di [[ekosistem: |
| Tabel 1. Kondisi Air Gambut | Tabel 1. Kondisi Air Gambut | ||
| Line 34: | Line 34: | ||
| Hasil pengukuran pH air sungai gambut di daerah konservasi dan budidaya menunjukkan pH air pada titik pantau A1, A3, A4 dan A5 berada pada kondisi di bawah baku mutu air kelas IV. Hasil pengukuran pH sampel air gambut menunjukkan bahwa sampel memenuhi kriteria air gambut. Pada penelitian Arisna //et al//. (2016) dinyatakan bahwa jika pH air gambut akan semakin asam ketika kandungan zat organik cukup tinggi. | Hasil pengukuran pH air sungai gambut di daerah konservasi dan budidaya menunjukkan pH air pada titik pantau A1, A3, A4 dan A5 berada pada kondisi di bawah baku mutu air kelas IV. Hasil pengukuran pH sampel air gambut menunjukkan bahwa sampel memenuhi kriteria air gambut. Pada penelitian Arisna //et al//. (2016) dinyatakan bahwa jika pH air gambut akan semakin asam ketika kandungan zat organik cukup tinggi. | ||
| - | [[.: | + | [[ekosistem: |
| Menurut Suprihanto (1994), air gambut yang memiliki pH yang rendah menyebabkan air memiliki rasa asam karena banyak mengandung asam humus. Air merupakan bahan pelarut yang baik sekali, tetapi jika dalam air tersebut mengandung pH yang tidak netral maka akan dapat melarutkan elemen-elemen kimia yang terdapat dalam air tersebut. Kandungan zat organik yang tinggi dalam air gambut jika terurai secara biologis dan dilakukan proses desinfeksi terhadap larutan khlor dapat menyebabkan terbentuknya senyawa organokhlorine yang bersifat karsinogenik. Menurut Noor (2001), mutu air pada kawasan gambut ombrogen lebih jelek dibandingkan dengan air gambut topogen (eutrofik) karena masukan hanya dari hujan sehingga kandungan haranya sedikit, umumnya sangat asam (pH 3,5 – 4,5) kandungan basa basa seperti Ca, Mg dan K tergolong rendah hingga sangat rendah. | Menurut Suprihanto (1994), air gambut yang memiliki pH yang rendah menyebabkan air memiliki rasa asam karena banyak mengandung asam humus. Air merupakan bahan pelarut yang baik sekali, tetapi jika dalam air tersebut mengandung pH yang tidak netral maka akan dapat melarutkan elemen-elemen kimia yang terdapat dalam air tersebut. Kandungan zat organik yang tinggi dalam air gambut jika terurai secara biologis dan dilakukan proses desinfeksi terhadap larutan khlor dapat menyebabkan terbentuknya senyawa organokhlorine yang bersifat karsinogenik. Menurut Noor (2001), mutu air pada kawasan gambut ombrogen lebih jelek dibandingkan dengan air gambut topogen (eutrofik) karena masukan hanya dari hujan sehingga kandungan haranya sedikit, umumnya sangat asam (pH 3,5 – 4,5) kandungan basa basa seperti Ca, Mg dan K tergolong rendah hingga sangat rendah. | ||