Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| ekosistem_gambut:anggrek [2025/02/11 01:41] – created - external edit 127.0.0.1 | ekosistem_gambut:anggrek [2025/12/15 07:23] (current) – Sephira Tiara Dwi | ||
|---|---|---|---|
| Line 9: | Line 9: | ||
| Sumatera selatan merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia yang terletak di selatan Pulau Sumatra dengan gugusan bukit barisan yang terletak di kawasan Gunung Patah. Secara geografis Gunung patah terletak di perbatasan bengkulu dengan sumatera selatan. di gunung patah itu sendiri banyak sekali populasi anggrek sumatera yang belum terdata dan memiliki lahan gambut. Gunung Patah tersebut merupakan suatu ekosistem yang unik dan di dalamnya terdapat beranekaragam flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang ada di Gunung Patah salah satunya adalah jenis anggrek. Meskipun demikian, hutan Gambut adalah suatu ekosistem yang rapuh, sehingga rentan terhadap gangguan dan sulit mengembalikan ke kondisi awal Jenis anggrek di kawasan hutan Gunung Patah merupakan kekayaan alam hayati yang perlu diungkapkan sebagai daya dukung kawasan tersebut, sekaligus akan menunjang kegiatan penelitian, pengembangan kawasan, dan pelestarian sumber daya alam. | Sumatera selatan merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia yang terletak di selatan Pulau Sumatra dengan gugusan bukit barisan yang terletak di kawasan Gunung Patah. Secara geografis Gunung patah terletak di perbatasan bengkulu dengan sumatera selatan. di gunung patah itu sendiri banyak sekali populasi anggrek sumatera yang belum terdata dan memiliki lahan gambut. Gunung Patah tersebut merupakan suatu ekosistem yang unik dan di dalamnya terdapat beranekaragam flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang ada di Gunung Patah salah satunya adalah jenis anggrek. Meskipun demikian, hutan Gambut adalah suatu ekosistem yang rapuh, sehingga rentan terhadap gangguan dan sulit mengembalikan ke kondisi awal Jenis anggrek di kawasan hutan Gunung Patah merupakan kekayaan alam hayati yang perlu diungkapkan sebagai daya dukung kawasan tersebut, sekaligus akan menunjang kegiatan penelitian, pengembangan kawasan, dan pelestarian sumber daya alam. | ||
| - | Morfologi anggrek (Orchidaceae) mencakup beberapa bagian utama yang khas dari tanaman ini. Berikut adalah penjelasan morfologi anggrek secara umum: | + | ===== Klasifikasi ===== |
| + | |||
| + | Kingdom: Plantae | ||
| + | |||
| + | Phylum: Streptophyta | ||
| + | |||
| + | Class: Equisetopsida | ||
| + | |||
| + | Subclass: Magnoliidae | ||
| + | |||
| + | Order: Asparagales | ||
| + | |||
| + | Family: //Orchidaceae// | ||
| + | |||
| + | Genus: // | ||
| + | |||
| + | Species: //Angraecum sesquipedale// | ||
| + | ===== Morfologi | ||
| ==== 1. Akar ==== | ==== 1. Akar ==== | ||
| - | * Anggrek memiliki akar serabut yang dapat bersifat //epifit // (menempel pada pohon lain) atau // | + | * Anggrek memiliki akar serabut yang dapat bersifat //epifit // (menempel pada pohon lain) atau // |
| * Akar epifit sering dilapisi oleh // | * Akar epifit sering dilapisi oleh // | ||
| * Akar anggrek juga berfungsi dalam respirasi dan penyimpanan cadangan makanan. | * Akar anggrek juga berfungsi dalam respirasi dan penyimpanan cadangan makanan. | ||
| Line 19: | Line 36: | ||
| ==== 2. Batang ==== | ==== 2. Batang ==== | ||
| - | * Batang anggrek dapat berupa // | + | * Batang anggrek dapat berupa // |
| * Pada beberapa jenis, batang dapat mengalami modifikasi menjadi // | * Pada beberapa jenis, batang dapat mengalami modifikasi menjadi // | ||
| Line 40: | Line 57: | ||
| * Biji anggrek sangat ringan dan tidak memiliki endosperma, sehingga bergantung pada simbiosis dengan jamur // | * Biji anggrek sangat ringan dan tidak memiliki endosperma, sehingga bergantung pada simbiosis dengan jamur // | ||
| - | ==== 6. Habitat dan Adaptasi ==== | + | ===== Habitat dan Adaptasi |
| * Anggrek dapat ditemukan di berbagai ekosistem, dari hutan hujan tropis hingga daerah kering dan pegunungan. | * Anggrek dapat ditemukan di berbagai ekosistem, dari hutan hujan tropis hingga daerah kering dan pegunungan. | ||
| * Beberapa spesies mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan ekstrem melalui mekanisme penyimpanan air dan efisiensi fotosintesis. | * Beberapa spesies mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan ekstrem melalui mekanisme penyimpanan air dan efisiensi fotosintesis. | ||
| - | Referensi | + | ===== Referensi |
| + | * Exspedisi Menelisik Anggrek Di Hutan Hujan Sumatera | ||
| + | * POWO (2024). " | ||
| {{tag> | {{tag> | ||