Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| ekosistem_gambut:punak [2025/12/16 02:39] – ↷ Page name changed from ekosistem_gambut:punak_tetrameristra_glabra to ekosistem_gambut:punak Sephira Tiara Dwi | ekosistem_gambut:punak [2025/12/16 02:53] (current) – Sephira Tiara Dwi | ||
|---|---|---|---|
| Line 1: | Line 1: | ||
| - | ====== Punak ( Tetrameristra glabra ) ====== | + | ====== Punak ( Tetrameristra glabra |
| - | **A. Definisi** | + | {{ https:// |
| Punak merupakan jenis pioner, yaitu jenis cepat tumbuh, jenis suka cahaya (light demanding species) dan mampu tumbuh pada kondisi tanah miskin hara. Sebagai jenis pioner, pohon punak termasuk dalam kategori penyimpan hara (accumulator) unsur P, yaitu mempunyai nilai konsentrasi hara di atas nilai selang rata-rata sekitar 1,91 g/kg (Istomo, 2006) Punak (Tetrameristra glabra) merupakan jenis tanaman kehutanan khas rawa gambut. tanaman ini banyak digunakan ini banyak digunakan sebagai materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Menurut Rachmanadi dkk (2011), punak merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada ekosistem hutan rawa gambut yang telah rusak. Hal ini menandakan bahwa jenis ini sangat berpeluang untuk dikembangkan di lahan gambut baik untuk tujuan rehabilitasi maupun budidaya. | Punak merupakan jenis pioner, yaitu jenis cepat tumbuh, jenis suka cahaya (light demanding species) dan mampu tumbuh pada kondisi tanah miskin hara. Sebagai jenis pioner, pohon punak termasuk dalam kategori penyimpan hara (accumulator) unsur P, yaitu mempunyai nilai konsentrasi hara di atas nilai selang rata-rata sekitar 1,91 g/kg (Istomo, 2006) Punak (Tetrameristra glabra) merupakan jenis tanaman kehutanan khas rawa gambut. tanaman ini banyak digunakan ini banyak digunakan sebagai materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Menurut Rachmanadi dkk (2011), punak merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada ekosistem hutan rawa gambut yang telah rusak. Hal ini menandakan bahwa jenis ini sangat berpeluang untuk dikembangkan di lahan gambut baik untuk tujuan rehabilitasi maupun budidaya. | ||
| - | **B. Habitat** | + | **B. Klasifikasi** |
| + | |||
| + | Kingdom: Fungi | ||
| + | |||
| + | Subkingdom: Dikarya | ||
| + | |||
| + | Divisi: Ascomycota | ||
| + | |||
| + | Kelas: Ascomycetes | ||
| + | |||
| + | Ordo: Caliciales | ||
| + | |||
| + | Famili: Tetrameristaceae | ||
| + | |||
| + | Genus: Tetramerista | ||
| + | |||
| + | Spesies: // | ||
| + | |||
| + | **C. Habitat** | ||
| **Wilayah Persebaran**: | **Wilayah Persebaran**: | ||
| Line 27: | Line 45: | ||
| * **Daun Tebal dan Berlilin**: Meminimalkan penguapan air di habitat lembap. | * **Daun Tebal dan Berlilin**: Meminimalkan penguapan air di habitat lembap. | ||
| ==== Ancaman dan Konservasi ==== | ==== Ancaman dan Konservasi ==== | ||
| - | |||
| - | * | ||
| **Ancaman**: | **Ancaman**: | ||
| Line 35: | Line 51: | ||
| * **Eksploitasi Kayu**: Penebangan kayu secara berlebihan karena kayunya yang kuat dan tahan lama. | * **Eksploitasi Kayu**: Penebangan kayu secara berlebihan karena kayunya yang kuat dan tahan lama. | ||
| * **Kebakaran Hutan**: Terutama di hutan rawa gambut yang rawan terbakar saat musim kemarau. | * **Kebakaran Hutan**: Terutama di hutan rawa gambut yang rawan terbakar saat musim kemarau. | ||
| - | * | ||
| - | |||
| **Upaya Konservasi**: | **Upaya Konservasi**: | ||
| Line 42: | Line 56: | ||
| * **Perlindungan Kawasan Rawa Gambut**: Menetapkan hutan rawa gambut sebagai kawasan konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati. | * **Perlindungan Kawasan Rawa Gambut**: Menetapkan hutan rawa gambut sebagai kawasan konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati. | ||
| * **Pendidikan dan Penyuluhan**: | * **Pendidikan dan Penyuluhan**: | ||
| - | **C. Morfologi** | + | **D. Morfologi** |
| - | Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 meter dan diameter batang sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting. | + | Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 m dan diameter batang sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting. |
| - | ==== Reftensi | + | ==== Referensi |
| - | Istomo, 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus \\ di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau). Jurnal Manajemen | + | * Istomo, 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau). Jurnal Manajemen Hutan TropikaVol. 12 (3): 40 – 57. |
| + | * POWO (2024). " | ||
| + | * IPNI (2024). " | ||
| + | * https:// | ||
| + | * iNaturalist | ||