Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
| kebakaran_hutan_dan_lahan [2023/11/12 04:26] – [Catatan Kebakaran di Indonesia] Arinda | kebakaran_hutan_dan_lahan [2025/11/13 08:24] (current) – ↷ Links adapted because of a move operation 43.173.180.55 | ||
|---|---|---|---|
| Line 3: | Line 3: | ||
| ====== Kebakaran Hutan dan Lahan ====== | ====== Kebakaran Hutan dan Lahan ====== | ||
| - | Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan hutan dan ekosistemnya. Fenomena ini seringkali terjadi karena faktor manusia, meskipun terdapat faktor alam yang menjadi unsur pendukung. Aktivitas manusia yang paling umum menjadi penyebab karhutla berupa penggunaan api pada alih guna lahan hutan untuk [[: | + | Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan hutan dan ekosistemnya. Fenomena ini seringkali terjadi karena faktor manusia, meskipun terdapat faktor alam yang menjadi unsur pendukung. Aktivitas manusia yang paling umum menjadi penyebab karhutla berupa penggunaan api pada alih guna lahan hutan untuk [[: |
| Karhutla didefinisikan sebagai fenomena pembakaran yang tidak tertahan dan menyebar secara bebas serta melahap bahan bakar yang ada di hutan. Dilihat dari bahan bakar dan penyebaran api, kebakaran digolongkan menjadi tiga tipe< | Karhutla didefinisikan sebagai fenomena pembakaran yang tidak tertahan dan menyebar secara bebas serta melahap bahan bakar yang ada di hutan. Dilihat dari bahan bakar dan penyebaran api, kebakaran digolongkan menjadi tiga tipe< | ||
| Line 19: | Line 19: | ||
| Pada tahun 2015, Indonesia mengalami kebakaran besar yang lebih parah dibandingkan tahun 2019. Luas hutan dan lahan yang terbakar pada bulan Juni hingga Oktober 2015 mencapai 2,6 juta Ha yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua sebanyak 100.000 titik api. Asap kebakaran menyebar ke penjuru pulau hingga negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Hal tersebut merupakan salah satu evaluasi besar untuk Indonesia yang telah menyebabkan bencana alam dan dampaknya hingga ke negara lain. Adapun kerugian yang dialami pada karhutla tahun 2015 sebesar Rp221 triliun dan mengeluarkan emisi karbon sebanyak 11,3 juta ton setiap harinya< | Pada tahun 2015, Indonesia mengalami kebakaran besar yang lebih parah dibandingkan tahun 2019. Luas hutan dan lahan yang terbakar pada bulan Juni hingga Oktober 2015 mencapai 2,6 juta Ha yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua sebanyak 100.000 titik api. Asap kebakaran menyebar ke penjuru pulau hingga negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Hal tersebut merupakan salah satu evaluasi besar untuk Indonesia yang telah menyebabkan bencana alam dan dampaknya hingga ke negara lain. Adapun kerugian yang dialami pada karhutla tahun 2015 sebesar Rp221 triliun dan mengeluarkan emisi karbon sebanyak 11,3 juta ton setiap harinya< | ||
| - | Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selama periode Januari-Juli 2023 luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sudah mencapai | + | Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selama periode Januari-Agustus |
| + | < | ||
| + | </ | ||
| ===== Dampak Karhutla ===== | ===== Dampak Karhutla ===== | ||
| Line 62: | Line 64: | ||
| - [[https:// | - [[https:// | ||
| - [[http:// | - [[http:// | ||
| + | - https:// | ||