Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| Both sides previous revision Previous revision | |||
| pengalihan_lahan [2025/11/13 07:57] – removed - external edit (Unknown date) 127.0.0.1 | pengalihan_lahan [2025/11/13 07:57] (current) – ↷ Page moved from dampak_perubahan_iklim_pada_gambut:pengalihan_lahan to pengalihan_lahan Yusi Septriandi | ||
|---|---|---|---|
| Line 1: | Line 1: | ||
| + | ====== Lahan gambut dan kelapa sawit ====== | ||
| + | |||
| + | Perubahan lahan gambut berubah alih menjadi kebun kelapa sawit, yang mana setiap tahunnya lahan gambut terus menurus berkurang dan berubah menjadi kebun kelapa sawit. Perubahan kawasan tersebut mungkin terus terjadi mengingat pemerintah Indonesia berkeinginan kuat memperluas perkebunan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia akan minyak sawit. Minyak sawit digunakan sebagai bahan makanan, kosmetik dan berbagai produk lainnya, termasuk sebagai bahan bakar nabati. Berdasarkan data Sawit Watch lebih dari 1 juta ha kebun sawit skala besar berada di kawasan lahan gambut yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil kompilasi Sawit Watch menyebutkan bahwa sejumlah pemerintah daerah mengusulkan sekitar 19,84 juta ha untuk perluasan perkebunan kelapa sawit. | ||
| + | |||
| + | Memilih lahan gambut sebagai media tumbuh untuk kelapa sawit adalah strategi yang bagus dalam memanfaatkan lahan gambut. Alasan tersebut meliputi (1) produktivitas masih rendah, (2) lahan potensial masih luas, (3) lahan terdegradasi yang potensial masih luas, (4) jumlah petani yang terlibat atau memanfaatkan lahan gambut cukup banyak, dan (5) tersedianya teknologi produksi yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kelapa sawit. Oleh karena itu untuk menjamin produktivitas, | ||
| + | |||
| + | ===== Daftar Pustaka ===== | ||
| + | |||
| + | Colchester. M. Et.al 2006. //Promised Land//. FPP and Sawit Watch | ||
| + | |||