peran_tanah_gambut_dalam_perubahan_iklim_global

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
peran_tanah_gambut_dalam_perubahan_iklim_global [2025/07/16 03:13] Jihan Sarotamaperan_tanah_gambut_dalam_perubahan_iklim_global [2025/07/16 04:40] (current) – removed Jihan Sarotama
Line 1: Line 1:
-====== Peran Tanah Gambut dalam Perubahan Iklim Global ====== 
- 
-\\ 
-Lahan gambut menyimpan karbon dalam bentuk bahan organik yang terakumulasi selama ribuan tahun akibat kondisi anaerobik dan kelembapan tinggi yang menghambat dekomposisi. Indonesia, dengan luas bentang gambut tropis yang signifikan, tercatat sebagai salah satu negara dengan cadangan karbon gambut terbesar di dunia. Berdasarkan kajian oleh Page et al. (2011), Warren et al. (2017), dan Lilleskov et al. (2019), total cadangan karbon di lahan gambut Indonesia diperkirakan mencapai 33–34 gigaton karbon (GtC), yang setara dengan sekitar 125 GtCO₂-eq. Jumlah ini mencakup lebih dari 50% dari total cadangan karbon gambut tropis global, menjadikan Indonesia sebagai aktor kunci dalam mitigasi perubahan iklim berbasis lahan.\\ 
-Distribusi cadangan karbon gambut di Indonesia menunjukkan variasi spasial yang signifikan. Di Sumatera, provinsi seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan mengalami tingkat degradasi tertinggi akibat konversi lahan dan kebakaran. Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat dan Tengah, memiliki bentang gambut dalam yang luas, sebagian besar telah masuk dalam kawasan restorasi. Sementara itu, Papua Barat dan Papua Selatan masih menyimpan area gambut yang relatif utuh dan bernilai konservasi tinggi, menjadikannya prioritas dalam perlindungan ekosistem.\\ 
-Estimasi cadangan karbon gambut dilakukan melalui pendekatan terpadu yang menggabungkan peta kedalaman dan sebaran gambut nasional dari lembaga seperti Puslittanak, BRG, dan BIG, serta data densitas karbon (dalam ton C/m³) dari lapisan akumulasi gambut. Analisis spasial berbasis sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk memetakan distribusi dan volume gambut secara akurat. Penyesuaian dilakukan berdasarkan tipe vegetasi, umur tanah, dan kondisi kelembapan, yang memengaruhi densitas dan akumulasi karbon. Metodologi ini memungkinkan estimasi yang lebih presisi dan mendukung perencanaan restorasi serta pelaporan emisi secara nasional. 
- 
-===== Pustaka ===== 
- 
-Page, S. E., Rieley, J. O., & Banks, C. J. (2011). //Global and regional importance of the tropical peatland carbon pool. Global Change Biology, //17(2), 798–818. [[https://doi.org/10.1111/j.1365-2486.2010.02279.x|https://doi.org/10.1111/j.1365-2486.2010.02279.x]] 
- 
-Warren, M., Hergoualc’h, K., Kauffman, J. B., Murdiyarso, D., & Kolka, R. (2017). //An appraisal of Indonesia’s immense peat carbon stock using national peatland maps: Uncertainties and potential losses from conversion. Carbon Balance and Management,// 12(1), 12. [[https://doi.org/10.1186/s13021-017-0080-2|https://doi.org/10.1186/s13021-017-0080-2]] 
- 
-Lilleskov, E. A., McCullough, K., Hergoualc’h, K., del Castillo Torres, D., Chimner, R. A., Bourgeau-Chavez, L., Hribljan, J. A., & Pasquel, J. D. A. (2019). I//s Indonesian peatland loss a cautionary tale for Peru? A two-country comparison of the magnitude and causes of tropical peatland degradation. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change,// 24(4), 591–623. [[https://doi.org/10.1007/s11027-018-9790-3|https://doi.org/10.1007/s11027-018-9790-3]] 
- 
  
  • peran_tanah_gambut_dalam_perubahan_iklim_global.1752635610.txt.gz
  • Last modified: 2025/07/16 03:13
  • by Jihan Sarotama