satwa:kura_kura

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

Both sides previous revision Previous revision
Next revision
Previous revision
satwa:kura_kura [2022/10/21 08:26] Yusi Septriandisatwa:kura_kura [2025/02/12 02:14] (current) Sri Maliani
Line 1: Line 1:
-{{tag>rintisan}} 
- 
 ====== Kura-Kura (Tuntong laut) ====== ====== Kura-Kura (Tuntong laut) ======
  
Line 9: Line 7:
 [[https://www.pertamina.com/id/news-room/csr-news/tuntong-laut-satwa-kebanggaan-aceh-tamiang-yang-hampir-punah|Tuntong laut]] memiliki warna dominan coklat muda dengan lima cakar di kaki depan. Bagian depan spesies ini memiliki ujung hidung sedikit menjungkit ke atas. Panjangnya dapat mencapai 60-an, lebar sekitar 50-an cm dan berat sekitar 20-an kg. Telurnya memiliki dimensi panjang sekitar 5 cm dan ketebalan sekitar 3 cm hingga 4 cm. Ukuran betina lebih besar dibandingkan jantan. Habitat hewan ini adalah hutan mangrove. Saat musim bertelur, tuntong laut memiliki tempat bertelur sama dengan penyu, yaitu pantai pasir di laut. [[https://www.pertamina.com/id/news-room/csr-news/tuntong-laut-satwa-kebanggaan-aceh-tamiang-yang-hampir-punah|Tuntong laut]] memiliki warna dominan coklat muda dengan lima cakar di kaki depan. Bagian depan spesies ini memiliki ujung hidung sedikit menjungkit ke atas. Panjangnya dapat mencapai 60-an, lebar sekitar 50-an cm dan berat sekitar 20-an kg. Telurnya memiliki dimensi panjang sekitar 5 cm dan ketebalan sekitar 3 cm hingga 4 cm. Ukuran betina lebih besar dibandingkan jantan. Habitat hewan ini adalah hutan mangrove. Saat musim bertelur, tuntong laut memiliki tempat bertelur sama dengan penyu, yaitu pantai pasir di laut.
  
-{{https://berbagi.pahlawangambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/satwa/kura-kura.jpg?500x334}}+[[https://wikigambut.id/lib/exe/fetch.php?tok=318663&media=https://berbagi.pahlawangambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/satwa/kura-kura.jpg|{{https://berbagi.pahlawangambut.id/lib/plugins/ckgedit/fckeditor/userfiles/image/satwa/kura-kura.jpg?direct&200x134|kura-kura.jpg}}]]
  
 Beluku atau tuntong sendiri nyatanya juga dibedakan menjadi dua sub-spesies yang berbeda, yakni [[https://animaldiversity.org/accounts/Callagur_borneoensis/|tuntong laut]] yang memiliki nama ilmiah //Batagur borneoensis//, dan[[https://nationalzoo.si.edu/animals/painted-river-terrapin|tuntong sungai]] dengan nama ilmiah //Batagur affinis//. Keduanya sama-sama berhabitat di area mangrove, di mana tuntong laut akan lebih cenderung mendiami daerah muara dan bagian ujung sungai yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sementara itu tuntong sungai lebih banyak menghuni wilayah perairan payau dengan tingkat salinitas yang jauh lebih rendah untuk bertelur. Habitat tersebut yang juga membedakan keduanya, di mana tuntong laut lebih mirip seperti kura-kura pada umumnya yakni memilih tepian pasir pantai untuk bertelur. Sedangkan tuntong sungai lebih memilih tepian sungai sebagai tempat bertelurnya. Beluku atau tuntong sendiri nyatanya juga dibedakan menjadi dua sub-spesies yang berbeda, yakni [[https://animaldiversity.org/accounts/Callagur_borneoensis/|tuntong laut]] yang memiliki nama ilmiah //Batagur borneoensis//, dan[[https://nationalzoo.si.edu/animals/painted-river-terrapin|tuntong sungai]] dengan nama ilmiah //Batagur affinis//. Keduanya sama-sama berhabitat di area mangrove, di mana tuntong laut akan lebih cenderung mendiami daerah muara dan bagian ujung sungai yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sementara itu tuntong sungai lebih banyak menghuni wilayah perairan payau dengan tingkat salinitas yang jauh lebih rendah untuk bertelur. Habitat tersebut yang juga membedakan keduanya, di mana tuntong laut lebih mirip seperti kura-kura pada umumnya yakni memilih tepian pasir pantai untuk bertelur. Sedangkan tuntong sungai lebih memilih tepian sungai sebagai tempat bertelurnya.
  
 Perbedaan juga dilihat dari segi karakteristik tubuh. Tuntong laut memiliki cangkang yang bisa tumbuh hingga ukuran 50-100 sentimeter, sedangkan tuntong sungai hanya di kisaran 70 sentimeter. Meski sama-sama bergigi, namun perbedaan dapat dilihat dari jumlah cakarnya. Tuntong sungai secara keseluruhan memiliki empat cakar di bagian kakinya, sedangkan pada tuntong sungai empat cakar terdapat di bagian kaki belakang namun kaki depannya memiliki lima cakar. Kedua hewan ini disebut hanya mampu menghasilkan sebanyak 12-22 butir telur dalam sekali masa reproduksi. Berbeda dengan kura-kura lain yang bisa menghasilkan lebih dari 40 butir telur, atau bahkan hingga lebih dari 100 telur bagi spesies penyu. Perbedaan juga dilihat dari segi karakteristik tubuh. Tuntong laut memiliki cangkang yang bisa tumbuh hingga ukuran 50-100 sentimeter, sedangkan tuntong sungai hanya di kisaran 70 sentimeter. Meski sama-sama bergigi, namun perbedaan dapat dilihat dari jumlah cakarnya. Tuntong sungai secara keseluruhan memiliki empat cakar di bagian kakinya, sedangkan pada tuntong sungai empat cakar terdapat di bagian kaki belakang namun kaki depannya memiliki lima cakar. Kedua hewan ini disebut hanya mampu menghasilkan sebanyak 12-22 butir telur dalam sekali masa reproduksi. Berbeda dengan kura-kura lain yang bisa menghasilkan lebih dari 40 butir telur, atau bahkan hingga lebih dari 100 telur bagi spesies penyu.
 +
 +===== 1. Taksonomi Kura-Kura =====
 +
 +Secara umum, klasifikasi ilmiah kura-kura adalah sebagai berikut:
 +
 +  * **Kingdom**  : Animalia
 +  * **Phylum**  : Chordata
 +  * **Class**  : Reptilia
 +  * **Order**  : Testudines
 +  * **Family**  : Bervariasi tergantung spesies (misalnya **Testudinidae**  untuk kura-kura darat, **Cheloniidae**  untuk kura-kura laut, dan **Emydidae**  untuk kura-kura air tawar)
 +  * **Genus**  : Bervariasi tergantung spesies
 +  * **Species**  : Bervariasi tergantung spesies
 +Setiap spesies kura-kura memiliki karakteristik unik tergantung pada habitat dan adaptasinya.
 +
 +----
 +
 +===== 2. Morfologi Kura-Kura =====
 +
 +==== Tempurung (Karapaks dan Plastron) ====
 +
 +  * Tempurung kura-kura terdiri dari dua bagian utama:
 +  * **Karapaks**  (bagian atas) yang keras dan melindungi punggung.
 +  * **Plastron**  (bagian bawah) yang melindungi bagian perut.
 +  * Tempurung ini tersusun dari lempengan tulang yang dilapisi oleh sisik keras dari zat keratin.
 +  * Warna dan pola tempurung bervariasi tergantung spesiesnya.
 +
 +==== Kepala ====
 +
 +  * Kepala kura-kura berbentuk agak runcing atau bulat, tergantung spesiesnya.
 +  * Tidak memiliki gigi, tetapi memiliki rahang kuat dengan struktur paruh tajam yang digunakan untuk menggigit dan mengunyah makanan.
 +  * Mata kura-kura memiliki kelopak dan sering kali dapat menutup untuk melindungi dari air atau kotoran.
 +
 +==== Kaki dan Cakar ====
 +
 +  * Struktur kaki kura-kura bergantung pada habitatnya:
 +  * **Kura-kura darat**  memiliki kaki yang tebal dan kuat dengan cakar kokoh untuk menggali.
 +  * **Kura-kura air tawar**  memiliki kaki berselaput untuk membantu berenang.
 +  * **Kura-kura laut**  memiliki sirip atau kaki berbentuk dayung untuk pergerakan di dalam air.
 +==== Ekor ====
 +
 +  * Ekor kura-kura berukuran kecil hingga sedang dan berfungsi untuk keseimbangan.
 +  * Pada kura-kura jantan, ekornya cenderung lebih panjang dan lebih tebal dibandingkan betina karena berfungsi dalam reproduksi.
 +
 +==== Sistem Pernapasan ====
 +
 +Kura-kura bernafas menggunakan paru-paru, meskipun beberapa spesies akuatik memiliki kemampuan menyerap oksigen melalui selaput kulit di sekitar kloaka untuk bernapas di air.
 +
 +==== Organ Sensorik ====
 +
 +  * Memiliki penciuman yang baik untuk mendeteksi makanan dan bahaya.
 +  * Penglihatan kura-kura cukup tajam, meskipun beberapa spesies lebih aktif di siang hari (diurnal), sementara yang lain lebih aktif di malam hari (nokturnal).
 +  * Pendengaran kurang berkembang, tetapi dapat merasakan getaran melalui tempurungnya.
 +{{tag>rintisan}}
  
  
  • satwa/kura_kura.1666340786.txt.gz
  • Last modified: 2023/01/17 22:52
  • (external edit)