Both sides previous revision Previous revision | |
satwa:paedocypris_progenetica [2023/08/21 13:03] – Rabbirl Yarham Mahardika | satwa:paedocypris_progenetica [2025/07/23 03:16] (current) – Jihan Sarotama |
---|
====== Paedocypris progenetica, spesies ikan air tawar terkecil di dunia endemik gambut ====== | ====== Paedocypris progenetica ====== |
| |
<imgcaption image1|Paedocypris Progenetica ikan terkecil di dunia>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=satwa:paedocypris_progenetica&media=satwa:paedocyprisprogenetica.jpg|{{ .:paedocyprisprogenetica.jpg?300x198|paedocyprisprogenetica.jpg}}]]</imgcaption> | <imgcaption image1|Paedocypris Progenetica ikan terkecil di dunia>[[https://wikigambut.id/lib/exe/detail.php?id=satwa:paedocypris_progenetica&media=satwa:paedocyprisprogenetica.jpg|{{ .:paedocyprisprogenetica.jpg?300x198|paedocyprisprogenetica.jpg}}]]</imgcaption> |
| |
===== Deskripsi Umum dan Morfologi : ===== | Spesies ikan air tawar terkecil di dunia endemik gambut. |
| |
| ^ \\ Tingkatan Taksonomi \\ ^ \\ Klasifikasi \\ | |
| | \\ Kingdom \\ | \\ Animalia \\ | |
| | \\ Phylum \\ | \\ Chordata \\ | |
| | \\ Class \\ | \\ Actinopterygii (ikan bersirip kipas) \\ | |
| | \\ Order \\ | \\ Cypriniformes \\ | |
| | \\ Family \\ | \\ Cyprinidae \\ | |
| | \\ Genus \\ | \\ //Paedocypris// \\ | |
| | \\ Species \\ | \\ //Paedocypris progenetica// \\ | |
| |
| ===== Deskripsi Umum dan Morfologi ===== |
| |
Ikan //Paedocypris progenetica// merupakan ikan berukuran sangat kecil dengan panjang sekitar 7.9 hingga 10.3 mm. Mereka memiliki tubuh yang transparan dan cenderung pucat. Di antara ciri-ciri uniknya adalah adanya lipatan kulit mencolok di sepanjang tepi bawah batang ekor dan panjangnya batang ekor yang relatif panjang. Struktur kerangka dan organ tubuh ikan ini juga mengalami perubahan yang unik, seperti kehilangan sisik, penipisan tulang, serta modifikasi pada pelvis yang digunakan dalam proses reproduksi. | Ikan //Paedocypris progenetica// merupakan ikan berukuran sangat kecil dengan panjang sekitar 7.9 hingga 10.3 mm. Mereka memiliki tubuh yang transparan dan cenderung pucat. Di antara ciri-ciri uniknya adalah adanya lipatan kulit mencolok di sepanjang tepi bawah batang ekor dan panjangnya batang ekor yang relatif panjang. Struktur kerangka dan organ tubuh ikan ini juga mengalami perubahan yang unik, seperti kehilangan sisik, penipisan tulang, serta modifikasi pada pelvis yang digunakan dalam proses reproduksi. |
===== Lokasi Penemuan dan Habitat : ===== | ===== Lokasi Penemuan dan Habitat ===== |
| |
Spesies ikan ini ditemukan di berbagai lahan gambut di wilayah Asia Tenggara, seperti Sumatera dan Kalimantan. Habitatnya berada di perairan tawar, seringkali berwarna coklat kehitaman, dan umumnya memiliki kondisi air yang asam dan tawar. Ikan ini cenderung hidup di perairan yang tenang atau mengalir pelan, terutama di perairan gambut yang memiliki ketersediaan nutrisi yang rendah. | Spesies ikan ini ditemukan di berbagai lahan gambut di wilayah Asia Tenggara, seperti Sumatera dan Kalimantan. Habitatnya berada di perairan tawar, seringkali berwarna coklat kehitaman, dan umumnya memiliki kondisi air yang asam dan tawar. Ikan ini cenderung hidup di perairan yang tenang atau mengalir pelan, terutama di perairan gambut yang memiliki ketersediaan nutrisi yang rendah. |
| |
===== Makanan : ===== | ===== Makanan ===== |
| |
Ikan ini memiliki pola makan yang beragam, mereka memakan berbagai sumber makanan kecil yang ditemukan di lingkungan gambut, seperti plankton, detritus, dan organisme mikroskopis lainnya. Ini adalah adaptasi penting yang memungkinkan mereka bertahan hidup di habitat yang memiliki sumber daya makanan yang terbatas. | Ikan ini memiliki pola makan yang beragam, mereka memakan berbagai sumber makanan kecil yang ditemukan di lingkungan gambut, seperti plankton, detritus, dan organisme mikroskopis lainnya. Ini adalah adaptasi penting yang memungkinkan mereka bertahan hidup di habitat yang memiliki sumber daya makanan yang terbatas. |
| |
===== Ancaman Keberlanjutan : ===== | ===== Ancaman Keberlanjutan ===== |
<font 12pt/inherit;;inherit;;inherit>Ancaman terbesar terhadap Ikan //Paedocypris progenetica//adalah perusakan habitat akibat alih fungsi lahah gambut seperti penebangan hutan, urbanisasi, dan perubahan lahan untuk pertanian, terutama perkebunan kelapa sawit dan tambak udang.</font> | |
| |
| Ancaman terbesar terhadap Ikan //Paedocypris progenetica//adalah perusakan habitat akibat alih fungsi lahah gambut seperti penebangan hutan, urbanisasi, dan perubahan lahan untuk pertanian, terutama perkebunan kelapa sawit dan tambak udang. |
| |
| ===== Signifikasnsi Ilmiah ===== |
| |
| //Paedocypris progenetica// memiliki nilai ilmiah yang luar biasa karena tubuhnya yang sangat kecil dan struktur organ yang unik menjadikannya subjek penting dalam studi evolusi vertebrata. Sebagai vertebrata terkecil yang diketahui, dengan panjang tubuh dewasa hanya sekitar 7,9 mm, spesies ini menunjukkan fenomena paedomorfosis ekstrem di mana ciri-ciri larva dipertahankan hingga dewasa, termasuk tengkorak yang tidak sepenuhnya tertutup tulang dan sirip panggul jantan yang termodifikasi untuk reproduksi (Kottelat et al., 2006).\\ |
| \\ |
| Adaptasi morfologis ini memungkinkan //Paedocypris //bertahan hidup di lingkungan rawa gambut yang sangat asam dan miskin oksigen, menjadikannya contoh luar biasa bagaimana evolusi dapat menghasilkan bentuk tubuh yang sangat minimalis dan efisien (Rüber et al., 2007). Selain itu, karena sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air dan habitat, Paedocypris progenetica berpotensi digunakan sebagai indikator biologis untuk menilai kesehatan ekosistem gambut. Keberadaannya mencerminkan kondisi lingkungan yang masih relatif alami dan stabil, sehingga penurunan populasi dapat menjadi sinyal awal degradasi ekosistem (Hussin et al., 2022). |
| ===== Konservasi dan Upaya Perlindungan ===== |
| |
| Konservasi P//aedocypris progenetica//, ikan air tawar terkecil di dunia yang hidup di ekosistem gambut, memerlukan pendekatan holistik berbasis ekosistem. Mengingat habitatnya yang sangat spesifik, perairan asam dan miskin nutrisi di lahan gambut Sumatera dan Kalimantan upaya perlindungan harus dimulai dari kebijakan konservasi gambut yang berkelanjutan. Ini mencakup restorasi hidrologis, revegetasi, dan pengelolaan lahan yang ramah lingkungan, sebagaimana dijelaskan oleh Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut Kementerian LHK. Selain itu, pelibatan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan konservasi. Edukasi masyarakat tentang pentingnya ekosistem gambut dan spesies endemik seperti Paedocypris dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong praktik pengelolaan yang lebih bijak. Kolaborasi multipihak antara peneliti, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi lingkungan telah terbukti efektif dalam program seperti Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), yang menggabungkan pendekatan 3R (//rewetting//, revegetasi, revitalisasi ekonomi) untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi semacam ini, perlindungan terhadap spesies mikro-endemik seperti Paedocypris progenetica dapat menjadi bagian dari strategi konservasi yang lebih luas dan berdampak.\\ |
---- | ---- |
<font 12pt/inherit;;inherit;;inherit>Selengkapnya dapat dibaca pada **Kottelat et al. (2006) : Paedocypris, a new genus of Southeast Asian cyprinid fish with a remarkable sexual dimorphism, comprises the world’s smallest vertebrate**</font> // ** . DOI : ** **[[https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419| https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419 **]]** // | |
| ===== Pustaka ===== |
| <font 12pt/inherit;;inherit;;inherit>Selengkapnya dapat dibaca pada **Kottelat et al. (2006) : Paedocypris, a new genus of Southeast Asian cyprinid fish with a remarkable sexual dimorphism, comprises the world’s smallest vertebrate**</font> // ** . DOI : ** **[[https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419| https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419 ]]** // |
| |
| \\ |
| Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut. (n.d.). Pelestarian fungsi ekosistem gambut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. https://pkgppkl.menlhk.go.id/v0/pelestarian-fungsi-e-g/\\ |
| \\ |
| WRI Indonesia. (2021, Oktober 28). Pelibatan masyarakat sebagai kunci keberhasilan konservasi dan restorasi lahan gambut. https://wri-indonesia.org/id/wawasan/pelibatan-masyarakat-sebagai-kunci-keberhasilan-konservasi-dan-restorasi-lahan-gambut\\ |
| \\ |
| Forest Insights. (2023, Mei 5). Kolaborasi multipihak jadi kunci pemulihan gambut berbasis masyarakat. https://forestinsights.id/kolaborasi-multipihak-jadi-kunci-pemulihan-gambut-berbasis-masyarakat/ |
| |
| Kottelat, M., Britz, R., Tan, H. H., & Witte, K. E. (2006). //Paedocypris, a new genus of Southeast Asian cyprinid fish with a remarkable sexual dimorphism, comprises the world’s smallest vertebrate//. //Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences//, 273(1589), 895–899. [[https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419|https://doi.org/10.1098/rspb.2005.3419]] |
| |
| Rüber, L., Kottelat, M., Tan, H. H., Ng, P. K. L., & Britz, R. (2007). //Evolution of miniaturization and the phylogenetic position of Paedocypris, comprising the world's smallest vertebrate//. //BMC Evolutionary Biology//, 7(38). [[https://doi.org/10.1186/1471-2148-7-38|https://doi.org/10.1186/1471-2148-7-38]] |
| |
| Hussin, N., Azmir, I. A., Esa, Y., Ahmad, A., Salleh, F. M., Jahari, P. N. S., Munian, K., & Gan, H. M. (2022). //Characterization of the first mitogenomes of the smallest fish in the world, Paedocypris progenetica, from peat swamp of Peninsular Malaysia//. //Genomics & Informatics//, 20(1), e12. [[https://doi.org/10.5808/gi.21081|https://doi.org/10.5808/gi.21081]] |
| |
//{{tag>Satwa}} // | //{{tag>Satwa}} // |
| |
| |