Pohon nyirih batu adalah salah satu pohon yang turut berperan membentuk hutan mangrove, tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pasang surut, rawa gambut, pematang sungai, serta sepanjang sungai. Pohon nyirih batu mudah kita temui di setiap hutan wisata mangrove di Indonesia. Nyirih batu yang memiliki nama ilmiah //Xylocarpus moluccensis// ini adalah tanaman yang berasal dari keluarga //Meliaceae//. Tak hanya bermanfaat untuk melindungi ekosistem dan mencegah erosi pantai, nyiri batu ternyata juga bermanfaat sebagai obat herbal dan kesehatan. Tumbuhan ini telah banyak digunakan sebagai insektisida nabati, antibakteri dan antifungi. Fenolik merupakan senyawa metabolit sekunder yang dapat disinesis tumbuhan, sebagai respon terhadap berbagai kondisi seperti infeksi, radiasi UV, dan lain sebagainya. Pada tumbuhan, fenolik dapat bertindak sebagai antifeedants, atraktan untuk penyerbuk, kontributor pigmentasi tanaman, antioksidan, sebagai pelindung dari berbagai jenis parasit dan paparan suhu ekstrim. Salah satu jenis famili tumbuhan yang memiliki potensi senyawa fenolik adalah Meliaceae. Adapun jenis tumbuhan Meliaceae yang telah dilaporkan memiliki kandungan fenolik salah satunya adalah genus Xylocarpus. Selain dari kandungan senyawa fenolik, genus Xylocarpus juga memiliki kandungan metabolit sekunder yang lain adalah triterpenoid, alkaloid, flavanol, steroid, dan monoterpen. | Pohon nyirih batu adalah salah satu pohon yang turut berperan membentuk hutan [[https://wikigambut.id/tumbuhan/mangrove|mangrove]], tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pasang surut, rawa gambut, pematang sungai, serta sepanjang sungai. Pohon nyirih batu mudah kita temui di setiap hutan wisata mangrove di Indonesia. Nyirih batu yang memiliki nama ilmiah //Xylocarpus moluccensis// ini adalah tanaman yang berasal dari keluarga //Meliaceae//. Tak hanya bermanfaat untuk melindungi ekosistem dan mencegah erosi pantai, nyiri batu ternyata juga bermanfaat sebagai obat herbal dan kesehatan. Tumbuhan ini telah banyak digunakan sebagai insektisida nabati, antibakteri dan antifungi. Fenolik merupakan senyawa metabolit sekunder yang dapat disinesis tumbuhan, sebagai respon terhadap berbagai kondisi seperti infeksi, radiasi UV, dan lain sebagainya. Pada tumbuhan, fenolik dapat bertindak sebagai antifeedants, atraktan untuk penyerbuk, kontributor pigmentasi tanaman, antioksidan, sebagai pelindung dari berbagai jenis parasit dan paparan suhu ekstrim. Salah satu jenis famili tumbuhan yang memiliki potensi senyawa fenolik adalah Meliaceae. Adapun jenis tumbuhan Meliaceae yang telah dilaporkan memiliki kandungan fenolik salah satunya adalah genus Xylocarpus. Selain dari kandungan senyawa fenolik, genus Xylocarpus juga memiliki kandungan metabolit sekunder yang lain adalah triterpenoid, alkaloid, flavanol, steroid, dan monoterpen. |