Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Next revision | Previous revision | ||
tumbuhan:punak_tetrameristra_glabra [2023/02/21 13:45] – created Mentari Agustini | tumbuhan:punak_tetrameristra_glabra [2025/02/13 07:08] (current) – Sri Maliani | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
+ | ====== Punak ( Tetrameristra glabra ) ====== | ||
- | + | **A. Definisi** | |
- | **Punak (Tetrameristra glabra)** | + | |
- | + | ||
- | **A. Definisi** | + | |
Punak merupakan jenis pioner, yaitu jenis cepat tumbuh, jenis suka cahaya (light demanding species) dan mampu tumbuh pada kondisi tanah miskin hara. Sebagai jenis pioner, pohon punak termasuk dalam kategori penyimpan hara (accumulator) unsur P, yaitu mempunyai nilai konsentrasi hara di atas nilai selang rata-rata sekitar 1,91 g/kg (Istomo, 2006) Punak (Tetrameristra glabra) merupakan jenis tanaman kehutanan khas rawa gambut. tanaman ini banyak digunakan ini banyak digunakan sebagai materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Menurut Rachmanadi dkk (2011), punak merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada ekosistem hutan rawa gambut yang telah rusak. Hal ini menandakan bahwa jenis ini sangat berpeluang untuk dikembangkan di lahan gambut baik untuk tujuan rehabilitasi maupun budidaya. | Punak merupakan jenis pioner, yaitu jenis cepat tumbuh, jenis suka cahaya (light demanding species) dan mampu tumbuh pada kondisi tanah miskin hara. Sebagai jenis pioner, pohon punak termasuk dalam kategori penyimpan hara (accumulator) unsur P, yaitu mempunyai nilai konsentrasi hara di atas nilai selang rata-rata sekitar 1,91 g/kg (Istomo, 2006) Punak (Tetrameristra glabra) merupakan jenis tanaman kehutanan khas rawa gambut. tanaman ini banyak digunakan ini banyak digunakan sebagai materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Menurut Rachmanadi dkk (2011), punak merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada ekosistem hutan rawa gambut yang telah rusak. Hal ini menandakan bahwa jenis ini sangat berpeluang untuk dikembangkan di lahan gambut baik untuk tujuan rehabilitasi maupun budidaya. | ||
Line 9: | Line 7: | ||
**B. Habitat** | **B. Habitat** | ||
- | Pohon punak tersebar | + | **Wilayah Persebaran**: |
+ | |||
+ | * **Asia Tenggara**: Ditemukan | ||
+ | * **Indonesia**: | ||
+ | **Jenis Habitat**: | ||
+ | |||
+ | * **Hutan Rawa Gambut**: Tumbuh di hutan rawa yang memiliki tanah gambut asam dengan | ||
+ | * **Hutan Rawa Air Tawar**: Ditemukan di daerah yang memiliki tanah berlumpur dan berair tawar dengan drainase yang buruk. | ||
+ | * **Hutan Pesisir dan Riparian**: Tumbuh di sepanjang sungai dan muara yang berlumpur dan kaya akan bahan organik. | ||
+ | **Kondisi Lingkungan**: | ||
+ | |||
+ | * **Kelembapan**: | ||
+ | * **Tanah**: Lebih suka tanah asam dan berlumpur yang miskin nutrisi namun kaya bahan organik. | ||
+ | * **Ketinggian**: | ||
+ | **Adaptasi Terhadap Lingkungan**: | ||
+ | |||
+ | * **Akar Napas (Pneumatofora)**: | ||
+ | * **Batang Kokoh dan Tinggi**: Memberikan kekuatan terhadap angin kencang dan banjir musiman. | ||
+ | * **Daun Tebal dan Berlilin**: Meminimalkan penguapan air di habitat lembap. | ||
+ | ==== Ancaman dan Konservasi ==== | ||
+ | |||
+ | * | ||
+ | |||
+ | **Ancaman**: | ||
+ | |||
+ | * **Alih Fungsi Lahan**: Penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dan pemukiman. | ||
+ | * **Eksploitasi Kayu**: Penebangan kayu secara berlebihan karena kayunya yang kuat dan tahan lama. | ||
+ | * **Kebakaran Hutan**: Terutama di hutan rawa gambut yang rawan terbakar saat musim kemarau. | ||
+ | * | ||
+ | |||
+ | **Upaya Konservasi**: | ||
+ | * **Rehabilitasi Lahan**: Penanaman kembali di kawasan hutan yang terdegradasi. | ||
+ | * **Perlindungan Kawasan Rawa Gambut**: Menetapkan hutan rawa gambut sebagai kawasan konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati. | ||
+ | * **Pendidikan dan Penyuluhan**: | ||
**C. Morfologi** | **C. Morfologi** | ||
Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 meter dan diameter batang sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting. | Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 meter dan diameter batang sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting. | ||
- | \\ | + | ==== Reftensi |
- | \\ | + | |
- | \\ | + | |
- | sumber: [[https:// | + | |
- | Istomo, 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus \\ | + | Istomo, 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus \\ di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau). Jurnal Manajemen \\ Hutan TropikaVol. 12 (3) : 40 – 57. |
- | di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau). Jurnal Manajemen \\ | + | |
- | Hutan TropikaVol. 12 (3) : 40 – 57. | + | |