Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision |
tumbuhan:ramin [2022/10/21 03:12] – ↷ Page moved from ramin to tumbuhan:ramin Yusi Septriandi | tumbuhan:ramin [2025/02/13 04:07] (current) – Talitha Nur Amalia |
---|
{{tag>tumbuhan}} | |
| |
====== Ramin ====== | ====== Ramin ====== |
| |
//Gonystylus bancanus// (Miq.) Kurz atau [[:tumbuhan|]] yang memiliki nama lokal Ramin merupakan anggota dari keluarga Thymelaeaceae. Kurz mendeskripsikan //Gonystylus bancanus //pada tahun 1864. Beberapa sinonim lain dari //Gonystylus bancanus //diantaranya adalah //Gonystylus // //miquelianus //Teijsm. dan Binn., //Gonystylus // //bancanus //Gilg. dan //Gonystylus ////hackenbergii //Diels. Pada tahun 1861, Ramin pernah diidentifikasi sebagai //Aquilaria bancana //oleh Miquel. Namun, Kurz mentransfer spesies Ramin ke genus //Gonystylus //sebagai //Gonystylus bancanus// (Miq.) Kurz<sup>1</sup> . Tumbuhan ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berkaitan erat dengan [[ekosistem:ekosistem_gambut|ekosistem gambut]] daerah [[pengolahan_pakan_hijauan_rawa]]. Kayu ini juga salah satu komoditas penghasil resin gaharu melalui //decaying log//. | Ramin merupakan tanaman yang paling banyak dijumpai di hutan gambut Kalimantan dan beberapa wilayah Sumatra. //Gonystylus bancanus// (Miq.) Kurz atau tumbuhan yang memiliki nama lokal Ramin merupakan anggota dari keluarga Thymelaeaceae. Kurz mendeskripsikan //Gonystylus bancanus //pada tahun 1864. Beberapa sinonim lain dari //Gonystylus bancanus //diantaranya adalah //Gonystylus // //miquelianus //Teijsm. dan Binn., //Gonystylus // //bancanus //Gilg. dan //Gonystylus ////hackenbergii //Diels. Pada tahun 1861, Ramin pernah diidentifikasi sebagai //Aquilaria bancana //oleh Miquel. Namun, Kurz mentransfer spesies Ramin ke genus //Gonystylus //sebagai //Gonystylus bancanus// (Miq.) Kurz<sup>1</sup> . Tumbuhan ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berkaitan erat dengan [[:ekosistem:ekosistem_gambut|ekosistem gambut]] daerah [[:pengolahan_pakan_hijauan_rawa|]]. Ramin merupakan sejenis kayu mewah yang biasanya digunakan untuk bahan pembuatan furnitur. Tumbuhan ini juga salah satu komoditas penghasil resin gaharu melalui //decaying log//. |
| |
{{:3f6c35a8e03369f788b8da113e6e89f9.jpg?nolink&400x742|https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-1}} | {{:3f6c35a8e03369f788b8da113e6e89f9.jpg?nolink&200x371|https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-1}} |
| |
| ===== Klasifikasi Taksonomi Pohon Ramin ( Gonystylus bancanus ) ===== |
| <font 12.0pt/inherit;;inherit;;inherit>Kingdom: Plantae</font> \\ |
| <font 12.0pt/inherit;;inherit;;inherit>Subkingdom:</font> |
| <font 12.0pt/inherit;;inherit;;inherit>Tracheobionta</font> \\ |
| <font 12.0pt/inherit;;inherit;;inherit>Superdivisi: Spermatophyta\\ |
| Divisi: Magnoliophyta\\ |
| Kelas: Magnoliopsida\\ |
| Subkelas: Rosidae\\ |
| Ordo: Myrtales\\ |
| Famili: Thymelaeaceae\\ |
| Genus: Gonystylus\\ |
| Spesies: //Gonystylus bancanus// (Miq.) Kurz.</font> |
| |
===== Deskripsi ===== | ===== Deskripsi ===== |
| |
Ramin merupakan pohon yang memiliki ukuran sedang hingga besar, dapat tumbuh hingga ukuran tinggi 40 m dan diameter setinggi dada (dbh) 120 cm. Pada pohon dewasa, diameter bebas cabang mencapai 20 hingga 30 meter. Permukaan kulit pohon biasanya retak dan terbelah dangkal. Kulit kayu berwarna keabu-abuan hingga merah kecokelatan, kulit dalam berwarna merah kecokelatan dan berserat. Kayu gubal berwarna putih hingga krim kekuningan pucat. | Ramin merupakan pohon yang memiliki ukuran sedang hingga besar, dapat tumbuh hingga ukuran tinggi 40 m dengan diameter setinggi dada (dbh) 120 cm. Pada pohon dewasa, diameter bebas cabang mencapai 20 hingga 30 meter. Permukaan kulit pohon biasanya retak dan terbelah dangkal. Kulit kayu berwarna keabu-abuan hingga merah kecokelatan, kulit dalam berwarna merah kecokelatan dan berserat. Ramin memiliki bentuk daun yaitu bulat lonjong atau oval dengan ujung daun berlipat berwarna hijau muda. Struktur tulang daun pada ramin banyak, namun cenderung semu dan merupakan daun tunggal. Perbungaan mencapai panjang 9 cm dan tersusun padat. Bunga tersusun dalam 2 hingga 5 klaster, dengan panjang 1 sampai 1.8 cm. Buah ramin berbentuk kapsul, berkayu, membulat, dan terbuka secara alami saat matang , permukaan buah ramin pada umumnya akan terpecah menjadi 3 bagian saat sudah matang atau merekah berukuran kurang lebih 4,5 cm dengan rongga berukuran kurang lebih 3 cm . Terdapat 1 hingga 3 buah biji perbuah. Biji berbentuk oval dan berwarna gelap dengan ukuran 28 x 22 x 6 mm. Terdapat sejumlah 250 - 300 biji per kilogram<sup>2</sup> . |
| |
Daun ramin sederhana dengan susunan berseling, bentuk daun tebal, liat, elips, oblong-melanset, atau bulat telur sungsang dan biasanya terlipat secara memanjang. Jumlah pembuluh daun banyak, hampir paralel tapi tidak mencapai pinggr daun. Perbungaan mencapai panjang 9 cm dan tersusun padat. Bunga tersusun dalam 2 hingga 5 klaster, dengan panjang 1 sampai 1.8 cm. Buah berbentuk kapsul, berkayu, membulat, dan terbuka secara alami saat matang. Terdapat 1 hingga 3 buah biji perbuah. Biji berbentuk oval dan berwarna gelap dengan ukuran 28 x 22 x 6 mm. Terdapat sejumlah 250 - 300 biji per kilogram<sup>2</sup> . | |
===== Status Perlindungan ===== | ===== Status Perlindungan ===== |
| |
===== Persebaran dan Distribusi di Kalimantan Barat ===== | ===== Persebaran dan Distribusi di Kalimantan Barat ===== |
| |
Ramin sudah dikenal sebagai salah satu jenis pohon utama penyusun [[ekosistem:hutan_gambut|hutan gambut]] daerah rawa yang mengalami genangan air secara periodik dan juga daerah yang tidak tergenang hingga ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Kalimantan Barat yang memiliki rawa gambut seluas 2.8 Juta Hektar pada 24 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang berlokasi di 12 kabupaten/kota (dari 14 kabupaten/kota) merupakan provinsi dengan luas lahan gambut ke-4 di Indonesia, menyimpan potensi yang besar terhadap jenis kayu Ramin ini. Beberapa penelitian telah mengkaji sebaran dan populasi Ramin di beberapa tempat di Kalimantan Barat. Herianto dan Garsetiasih (2006) telah melakukan penilitian terkait komposisi dan dominansi Ramin di Kelompok Hutan Sungai Tuan-Sungai Suruk, Kabupaten Kapuas Hulu dengan komposisi dan dominansi jenis Ramin sebanyak 8.96% (Indeks Nilai Penting / INP) dengan kerapatan 1.48 pohon/ha untuk tingkatan pertumbuhan pohon<sup>3</sup> . Penelitian lain dilakukan oleh Astria dkk. (2015) di Kawasan Hutan Lindung Ambawang Kecil, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya. Hasil menunjukan bahwa Ramin mendominasi pada tingkat semai dan pancang (INP = 44.65%, 82.96% secara berurutan)<sup>4</sup> . Sitepu (2016) mengkaji potensi Ramin pada areal bekas penebangan liar di Desa Teluk Bakung, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Hasil penelitian menemukan jenis Ramin di jalur pengamatan individu ramin seluas 2 hektar dan 0,44 ha sebanyak tingkat semai sebanyak 409 individu, pancang 95 individu tiang 5 individu dan pohon 21 individu. Ramin pada lokasi penelitian ini memiliki nilai asosiasi yang tinggi dengan //Diospyros evena// Bakh. dan //Swintonia acuta// Engl<sup>5</sup> . | Ramin sudah dikenal sebagai salah satu jenis pohon utama penyusun [[:ekosistem:hutan_gambut|hutan gambut]] daerah rawa yang mengalami genangan air secara periodik dan juga daerah yang tidak tergenang hingga ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Kalimantan Barat yang memiliki rawa gambut seluas 2.8 Juta Hektar pada 24 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang berlokasi di 12 kabupaten/kota (dari 14 kabupaten/kota) merupakan provinsi dengan luas lahan gambut ke-4 di Indonesia, menyimpan potensi yang besar terhadap jenis kayu Ramin ini. Beberapa penelitian telah mengkaji sebaran dan populasi Ramin di beberapa tempat di Kalimantan Barat. Herianto dan Garsetiasih (2006) telah melakukan penilitian terkait komposisi dan dominansi Ramin di Kelompok Hutan Sungai Tuan-Sungai Suruk, Kabupaten Kapuas Hulu dengan komposisi dan dominansi jenis Ramin sebanyak 8.96% (Indeks Nilai Penting / INP) dengan kerapatan 1.48 pohon/ha untuk tingkatan pertumbuhan pohon<sup>3</sup> . Penelitian lain dilakukan oleh Astria dkk. (2015) di Kawasan Hutan Lindung Ambawang Kecil, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya. Hasil menunjukan bahwa Ramin mendominasi pada tingkat semai dan pancang (INP = 44.65%, 82.96% secara berurutan)<sup>4</sup> . Sitepu (2016) mengkaji potensi Ramin pada areal bekas penebangan liar di Desa Teluk Bakung, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Hasil penelitian menemukan jenis Ramin di jalur pengamatan individu ramin seluas 2 hektar dan 0,44 ha sebanyak tingkat semai sebanyak 409 individu, pancang 95 individu tiang 5 individu dan pohon 21 individu. Ramin pada lokasi penelitian ini memiliki nilai asosiasi yang tinggi dengan //Diospyros evena// Bakh. dan //Swintonia acuta// Engl<sup>5</sup> . |
===== Pranala Luar ===== | ===== Pranala Luar ===== |
<font 14px/Arial,Helvetica,sans-serif;;inherit;;inherit>1:</font> Khali Aziz H, Ismail P, Ani S, Mohd Azahari F, Yong H and Ihsan S K 2010 //Gonystylus bancanus jewel of the peat swamp forest Forest Research Institute Malaysia// (Sungai Buloh, Selangor: Gemilang Press) | <font 14px/Arial,Helvetica,sans-serif;;inherit;;inherit>1:</font> Khali Aziz H, Ismail P, Ani S, Mohd Azahari F, Yong H and Ihsan S K 2010 //Gonystylus bancanus jewel of the peat swamp forest Forest Research Institute Malaysia// (Sungai Buloh, Selangor: Gemilang Press) |
5: Sitepu BS. 2016. Potensi Ramin pada Areal Bekas Penebangan Liar di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016. ISBN 978-602-72198-3-0 | 5: Sitepu BS. 2016. Potensi Ramin pada Areal Bekas Penebangan Liar di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016. ISBN 978-602-72198-3-0 |
| |
6: [[https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-1|https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-1]] | 6: [[https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-1|https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:383601-]] |
| |
| 7: [[https://pantaugambut.id/pelajari/habitat-keanekaragaman-hayati|https://pantaugambut.id/pelajari/habitat-keanekaragaman-hayati]] |
| |
| 8: [[https://lindungihutan.com/blog/jenis-pohon-yang-hidup-di-lahan-gambut/|https://lindungihutan.com/blog/jenis-pohon-yang-hidup-di-lahan-gambut/]] |
| |
| {{tag>rintisan}} |
| |
| |