Desa Ganesha Mukti

Desa Ganesha Mukti merupakan desa transmigran yang ada di Kecamatan Muara Sugihan yang berada di jalur 16. Nama desa Ganesha Mukti di ambil dari dua suku kata “Ganesha” yang berarti gajah dan “Mukti” berarti bukti. Pada masa dulu saat awal penempatan masyarakat transmigrasi, desa ini merupakan tempat yang sangat sering di kunjungi dan di lewati oleh gajah. Desa ini di tempati pada tahun 1981 oleh masyarakat trans Jawa dan pada tahun 1982 desa ini juga sudah mulai di tempati oleh masyakat trans lokal yaitu dari suku Bugis. Secara administratif, desa ini memiliki batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Desa Sido Makmur
- Sebelah selatan : Desa Bangun Harjo/Desa Daya Murni
- Sebelah timur : Desa Margo Rukun
- Sebelah barat : Desa Juru Taro

Informasi Desa :


1. Desa Ganesha Mukti memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.812 jiwa, dengan perbandingan jumlah laki-laki sebanyak 923 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 883 orang. Desa ini memiliki jumlah KK sebanyak 540 KK, terdiri dari 505 KK laki-laki dan 35 KK perempuan

2. Desa Ganesha Mukti memiliki 4 dusun terbagi kedalam 14 RT, terbagi menjadi 2 blok, blok A tergabung wilayah transmigrasi mandiri (lokal) dan blok B. Kelompok suku masyarakat di desa ini terdiri dari suku bugis (40%) dan suku jawa (50%) dan selebihnya ada yang berasal dari suku sunda dan lokal

3. Mayoritas masyarakat di desa ini memiliki mata pencaharian sebagai petani padi dengan hampir 70% dan selebihnya memiliki mata pencaharian sebagai petani kebun kelapa-pinang dan jagung.

4. Kelompok petani di desa sangat aktif, dan hampir semua dusun memiliki kelompok tani

5. Lahan gambut di desa berada pada kedalaman 0-50 cm dan kondisi gambut pada saat ini sudah hampir habis karena sudah sering di olah oleh petani

6. Desa Ganesha Mukti terkenal dengan pemasok beras dengan kualitas yang baik di wilayah Muara Sugihan, terkenal dengan kualitas beras merah yang bagus. Sejauh ini masyarakat masih belum mengalami kerentanan pangan karena jumlah padi yang di panen minimal cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sampai musim panen selanjutnya.

7. Sejauh ini masyarakat masih mampu bertahan dengan bertahan untuk tetap menanam padi walaupun terjadi kejadian luar biasa seperti banjir pasang dan kekeringan. Sejauh Sejauh ini masyarakat belum pernah mengalami gagal panen dan membuat masyarakat dapat mengandalkan padi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

8. Peran perempuan dalam pengerjaan praktik pertanian sejauh ini masih sangat minim dan hampir semua pengerjaan praktik pertanian di lakukan oleh laki-laki