Kingdom: Plantae
Phylum: Streptophyta
Class: Equisetopsida
Subclass: Magnoliidae
Order: Apiales
Family: Araliaceae
Genus: Heptapleurum
Species: Heptapleurum ellipticum
Heptapleurum ellipticum merupakan hemi-epifit liana dengan batang berkayu dan banyak percabangan, sehingga bentuknya tampak sangat tidak beraturan. Dapat tumbuh hingga mencapai 10 m dengan diameter batang sekitar 3 cm. Daunnya majemuk menjari, tersusun berseling, terdiri atas 4–7 anak daun. Pangkal tangkai daun melebar hampir memeluk batang dan saat gugur meninggalkan bekas pada batang muda. Kulit batang berwarna abu-abu keputihan dengan bintik halus. Bunga muncul dalam malai di ujung batang atau ranting, berwarna putih hingga krem dan beraroma harum. Buahnya bertipe pelok, berair, berwarna kuning dan berubah menjadi merah kehitaman ketika matang. Heptapleurum ellipticum berbunga sepanjang tahun, penyerbukan Heptapleurum ellipticum dibantu serangga. Buahnya dimakan burung dan kelelawar, sehingga pemencarannya dibantu kedua binatang tersebut. Perbanyakan biji dengan menggunakan stek batang atau tunas.
Heptapleurum ellipticum saat anakan umumnya berkembang di cabang pohon sebagai epifit, namun setelah dewasa akarnya memanjang hingga menyentuh tanah dan beralih menjadi terestrial. Anakan Heptapleurum ellipticum juga dapat tumbuh di lantai hutan, terutama di pangkal pohon. Individu dewasa tumbuh baik di kawasan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, dataran rendah hingga pegunungan mencapai ketinggian sekitar 2.500 m. Heptapleurum ellipticum ini mampu beradaptasi pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah aluvial di tepi sungai hingga tanah batu gamping di wilayah perbukitan. Heptapleurum ellipticum tumbuh alami di wilayah Asia Tenggara sampai Australia bagian utara.
Heptapleurum ellipticum banyak ditanam sebagai tanaman hias, mulai dari taman, pinggir jalan, hingga dalam ruangan. Bagian tumbuhan Heptapleurum ellipticum juga dimanfaatkan untuk obat batuk, sakit gigim dan obat kukus.