Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
| ekosistem:gambut [2023/02/12 05:09] – Arizka Mufida | ekosistem:gambut [Unknown date] (current) – removed - external edit (Unknown date) 127.0.0.1 | ||
|---|---|---|---|
| Line 1: | Line 1: | ||
| - | ====== Gambut ====== | ||
| - | |||
| - | < | ||
| - | |||
| - | Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Banyak istilah lokal yang digunakan untuk menyebut tanah gambut, di antaranya paya' dan sepo' yang keduanyan masing-masing berasal dari bahasa Dayak dan Melayu Kalimantan Barat. Sejumlah lembaga penelitian juga mempunyai definisi tersendiri untuk membedakan antara gambut dengan tanah mineral. | ||
| - | |||
| - | Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 tahun 2014< | ||
| - | |||
| - | Dalam sains geografi dan kebumian, gambut dikenal juga dengan istilah Histosols (histik = jaringan) dan Organosol (berasal dari kata organik). Karakteristik utama yang menjadi pembeda dengan tanah gambut dengan tanah mineral adalah kandungan karbon organik yang tinggi. Berdasarkan Dariah et al. (2014) disebutkan bahwa C-organik yang terkandung di dalam gambut adalah >18% dan dalam keadaan tergenang air menjadikannya sebagai salah satu penyimpan karbon terbesar. Selain itu kandungan karbon yang tinggi pada tanah gambut ini secara langsung akan mempengaruhi sifat-sifat tanah. Berdasarkan tingkat pelapukannya, | ||
| - | |||
| - | ===== ===== | ||
| - | |||
| - | ===== Pembentukan Gambut ===== | ||
| - | |||
| - | Gambut terbentuk dari sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati ribuan tahun yang lalu. Lahan gambut yang kita jumpai sekarang sebenarnya adalah tanah biasa, yang berbentuk cekungan dan berada di antara dua sungai, atau di antara sungai dan laut. Karena berbentuk cekungan, air sungai atau laut selalu menggenangi cekungan tersebut. Akibatnya sisa tumbuhan dan hewan tidak dapat terurai dengan baik, karena air mencegah bakteri dan mikroorganisme menguraikan sisa-sisa tumbuhan tersebut. Sisa tumbuhan dan hewan yang tidak dapat terurai, makin lama makin menumpuk dan akhirnya membuat lapisan baru yang disebut gambut. Lapisan baru tersebut kemudian ditumbuhi tanaman kembali dan proses yang sama pun terulang lagi hingga terbentuk sebuah gundukan atau disebut kubah gambut. | ||
| - | |||
| - | Pembentukan [[https:// | ||
| - | |||
| - | ===== ===== | ||
| - | |||
| - | ===== Sebaran Gambut di Indonesia ===== | ||
| - | |||
| - | Di seluruh dunia, tanah gambut hanya dapat dijumpai di beberapa wilayah yang tersebar di daerah tropis maupun nontropis. Negara dengan iklim nontropis yang memiliki gambut diantaranya: | ||
| - | |||
| - | ===== ===== | ||
| - | |||
| - | ===== Tanah Gambut dan Tanah Bergambut ===== | ||
| - | |||
| - | Masih berdasarkan definisinya. Disebut tanah gambut jika ketebalan gambut diatas 50cm dan disebut tanah bergambut jika ketebalannya kurang dari 50cm. | ||
| - | |||
| - | ===== Perbedaan Gambut dan Rawa ===== | ||
| - | |||
| - | Lahan rawa adalah lahan darat yang tergenang secara periodik atau terus menerus secara alami. Genangan lahan rawa dapat disebabkan oleh pasangnya air laut, genangan air hujan, atau luapan air sungai. Berdasarkan penyebab genangannya, | ||
| - | |||
| - | ===== Fungsi Gambut ===== | ||
| - | |||
| - | Gambut memiliki berbagai fungsi, mulai dari ekologis, sosial, ekonomi dan budaya. Sebagai fungsi ekologis, gambut dapat berpean seperti spons, yang dapat menyerap air saat musim hujan sehingga menghindari banjir dan tanah longsor, sedangkan pada musim penghujan ia akan menyediakan cadangan air. Gambut Indonesia juga menyerap 30% CO2 yang ada di dunia. Sehingga dapat dikatakan, gambut berperan dalam mencegah peningkatan suhu global penyebba global warming. Gambut juga menjadi salah satu sumber makanan, salah satunya [[: | ||
| - | |||
| - | ===== ===== | ||
| - | |||
| - | ---- | ||
| - | |||
| - | ==== Sumber ==== | ||
| - | |||
| - | 1. [[https:// | ||
| - | |||
| - | 2. [[http:// | ||
| - | |||
| - | 3.[[https:// | ||
| - | < | ||
| - | |||
| - | {{tag> | ||
| - | |||