Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
kebijakan:revitalisasi_penghidupan_masyarakat [2022/10/14 07:59] – removed - external edit (Unknown date) 127.0.0.1 | kebijakan:revitalisasi_penghidupan_masyarakat [2023/01/17 20:16] (current) – external edit 127.0.0.1 | ||
---|---|---|---|
Line 1: | Line 1: | ||
+ | {{tag> | ||
+ | |||
+ | ====== Revitalisasi Penghidupan Masyarakat ====== | ||
+ | |||
+ | R yang ketiga dari Strategi 3 R Badan Restorasi Gambut adalah Revitalisasi Penghidupan Masyarakat.Mengapa hal ini penting? | ||
+ | |||
+ | - Jenis kegiatan ekonomi harus ramah gambut basah dan lembab; | ||
+ | - Jenis kegiatannya harus minimal drainase dan minimum (tanpa) penggunaan api; | ||
+ | - Jenis kegiatan tidak bertentangan dengan upaya restorasi dan konservasi serta ramah gambut | ||
+ | - Jenis kegiatan diupayakan/ | ||
+ | - Jenis kegiatan memiliki nilai partisipasi dan keberdayaan masyarakat lokal; | ||
+ | - Tidak melawan hukum (pembalakan, | ||
+ | - Mendukung peningkatan perekonomian daerah dan desa; | ||
+ | - Menyerap banyak kesempatan kerja; | ||
+ | - Layak secara ekonomi dan lingkungan. | ||
+ | |||
+ | Tantangan dalam kegiatan ini antara lain mengubah perilaku masyarakat, dari kebiasaan membakar lahan gambut menjadi tidak membakar. Dari kebiasaan menggunakan bahan-bahan kimia pertanian (pupuk dan pestisida) ke penggunaan bahan bahan alami yang tersedia di wilayah desa masing-masing sehingga tidak merusak ekosistem gambut dan berbiaya rendah. Contohnya, menerapkan pertanian ekologis (agroekologi) di lahan gambut dengan model pertanian berkelanjutan rendah asupan luar (Low External Input Sustainable Agriculture atau populer disingkat LEISA).Model pertanian semacam ini dapat dilakukan atau dipraktikkan oleh kelompok-kelompok masyarakat di tingkat desa.Pengetahuan bertani ekologis ini pada dasarnya telah dimiliki oleh masyarakat, tetapi pada banyak situasi perlu dilakukan pengayaan pengetahuan dan teknologi tepat guna. Melalui pengembangan pertanian ekologis dengan model LEISA, revitalisasi tidak hanya memulihkan mata pencaharian, | ||
+ | |||
+ | Pada akhirnya, revitalisasi penghidupan masyarakat ini akan mampu mendorong pengelolaan gambut tetap lestari. Bila upaya pemulihan gambut berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat, ancaman kerusakan gambut akibat kebakaran, pengeringan, | ||
+ | |||