Desa Kalibandung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Desa Kalibandung berada di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Kapuas - Sungai Ambawang. Menurut tetua desa, nama desa ini diambil dari dua nama kampung yaitu Kampung Kaliampo dan Kampung Riak Bandung. Desa Kalibandung terdiri dari tiga dusun dengan luas wilayah 23 km2 . Sebagai desa yang berada di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), Desa Kalibandung didominasi oleh kawasan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm.
Penduduk desa didominasi oleh Suku Madura, Dayak, dan Melayu yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Uniknya, terdapat salah satu dusun yang semua penduduknya Suku Dayak. Sedangkan dua dusun lainnya tersebar antara Suku Madura dan Suku Melayu.
Mata pencahariaan penduduk Desa Kalibandung sebagian besar berada pada sektor pertanian dan perkebunan. Hal itu sesuai dengan kondisi penggunaan lahan untuk perkebunan dan pertanian yang dominan. Komoditas yang umumnya ditanam antara lain kelapa sawit, padi ladang, karet, nanas, jahe, sayur - sayuran, dan jagung. Selain itu, desa ini juga mempunyai hutan desa yang sudah dikelola Lembaga Desa Pengelola Hutan (LDPH).
Uniknya, Desa Kalibandung ini walaupun dominan tanah bergambut tapi tidak pernah tercatat terjadi kebakaran. Kondisi seperti ini didukung oleh masyarakat yang mau bekerja sama dalam mencegah kebakaran. Salah satu dusun di Desa Kalibandung ada yang sebagian besar lahannya ditanami padi. Awalnya dalam pembukaan lahan memang dilakukan dengan membakar, tetapi karena kerja sama antar masyarakat maka secara gotong royong masyarakat mempersiapkan dan menjaga lahan yang akan dibakar tersebut sehingga terhindar dari kebakaran. Selain itu, kebiasaan lainnya disektor pertanian adalah dalam pertanian yang dilakukan mereka tidak pernah menggunakan pupuk. Semua proses juga dilakukan secara konvensional.