Desa Muara Baru

Desa Muara Baru merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sungai, Raya Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini terbentuk pada tahun 20121 dengan luas wilayah 178,68 km2 dan jumlah penduduk 1028 jiwa2 . Desa Muara Baru berada pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Kapuas - Sungai Ambawang. Desa Muara Baru tersebar di tiga dusun yaitu dusun Buntut Limbung, Terindak, dan Karya Jaya.

Masyarakat desa Muara Baru umumnya berasal dari etnis Melayu dan Madura. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh atau pekerja perusahaan perkebunan sawit dan mengelola kebun sendiri. Lahan di desa Muara Baru umumnya digunakan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet monokultur dan karet campur nanas, semak belukar, hutan, dan sebagian kecil tanaman semusim. Desa ini didominasi oleh lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
.

Pengelolaan pertanian di lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
desa Muara Baru umumnya ditanami dengan karet, nanas, dan jahe. Angka produksi nanas yang tinggi di desa menjadi tantangan bagi masyarakat desa. Posisi desa yang jauh dari ibu kota kabupaten dan provinsi dan tingginya biaya distribusi ke kota membuat harga jual nanas menjadi sangat rendah. Sehingga seringkali nanas hasil panen hanya dijual disekitar desa bahkan dibiarkan begitu saja. Kendala yang di hadapi oleh petani di Muara Baru adalah keterbatasan informasi dan keahlian masyarakat dalam mengelola nanas menjadi produk turunan.

Desa Muara Baru memperoleh bantuan berupa bibit serai wangi dan alat penyulingan dan bibit kopi dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kubu Raya. Hingga saat ini untuk penyulingan serai wangi sudah dilakukan sebanyak tiga kali. kendala yang ditemui oleh masyarakat dalam menanam serai wangi adalah posisi lahan yang rendah tergenang saat musim penghujan dan naiknya permukaan air sungai sehingga membuat tanaman menjadi rusak dan gagal panen.

Selain menjadi petani masyarakat sekitar juga bekerja sebagai nelayan tangkap. Jenis ikan tangkapan adalah ikan gabus, ikan lais, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan ini didistribusikan dalam bentuk ikan segar maupun produk olahan seperti ikan asin, ikan salai, ikan pekasam. Produk olahan ikan ini sudah dipasarkan hingga ke Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.


Referensi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya No. 10 tahun 2012 tentang Pembentukan Desa Muara Baru

2. BPS Kubu Raya, 2020