Hidrotopografi Lahan Pasang Surut

Hidrotopografi adalah karakteristik lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
dalam konteks keruangan muka bumi dan siklus air setempat. Keberadaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
Indonesia yang sebagian besar elevasi rendah (<20 mdpl, hanya porsi kecil yang merupakan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
pedalaman dan berada pada elevasi yang lebih tinggi) menyebabkan sebagian zona gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
mengalami pengaruh pasang surut. Kelerengan <1m/km memberikan sifat pengaliran (air tanah dan overland flow) yang lambat karena rendahnya head gradient.

Hidrotofogafi tergolong menjadi 4 tipe luapan air sehingga digolongkan menjadi tipe A, B, C, dan D.

1. Tipe Luapan Air A, Sumber luapan air bersumber dari pasang besar dan pasang kecil dapat dicirkan dengan lahan yang selalu tertutupi air pada setiap periode pasang

2. Tipe Luapan Air B, Sumber luapan air bersumber hanya pasang besar dapat dicirkan dengan lahan yang selalu tertutupi air pada periode penghujan dan sedikitnya air masuk saat musim kemarau

3. Tipe Luapan Air C, Tidak terkena luapan secara langsung dan dicirkan dengan lahan yang muka air tanahnya diatas 50cm dari permukaan tanah

4. Tipe Luapan Air C, Tidak terkena luapan secara langsung dan dicirkan dengan lahan yang muka air tanahnya lebih dalam dari 50cm dari permukaan tanah

Berikut ini merupakan ilustarasi dari tipe luapan air,

Fig. 1: Ilustrasi Tipe Luapan Air


Referensi Nazemi, D., Hairani, A., dan Indrayati, L., 2012. Prospek Pengembangan Penataan Lahan Sistem Surjan di Lahan Rawa Pasang Surut. CKGE_TMP_i Agrovigor, CKGE_TMP_i 5(2): 113-118.