Table of Contents

Karbon Organik Terlarut

Tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
merupakan tanah yang mememiliki kandungan karbon organik yang tinggi yaitu sekitar 50-60%, serta merupakan tanah yang memiliki kondisi reduktif dengan kadar udara yang sangat tinggi 300-1.300% berat kering, oleh karena itu udara pada tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
memiliki konsentrasi karbon organik. Pertanyaannya berapa besar konsentrasi tersebut?
Sebelum menyampaikan konsentrasi tersebut alangkah perlu diketahui bahwa karbon organik udara terdapat 2 jenis yaitu karbon organik terlarut / karbon organik terlarut (DOC) dan karbon organik partikulat / karbon organik partikulat (POC) yang merupakan hasil dari proses dekomposisi bahan organik. DOC merupakan karbon organik yang paling dominan di dalam udara yang bersumber dari lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
(IPCC, 2014). Berdasarkan hasil penelitian Nuriman dkk (2015) menyatakan bahwa Total Karbon Organik lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
sebesar 99% adalah berupa DOC.


Beberapa hasil penelitian konsentrasi DOC di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Terlihat pada tabel tersebut menunjukkan bahwa pada saluran drainase di Rasau Jaya Kalimantan Barat memiliki konsentrasi DOC berkisar 6.4-77.3 mg/l dengan rataan 44.88 mg/l. Hasil ini lebih besar dibandingkan konsentrasi DOC pada sungai-sungai penelitian sebelumnya, yang berada di Sungai Kahayan dan Rungan, Sungai Siak, dan Sungai Sebangau.


Tabel 1 Konsentrasi DOC gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
di beberapa saluran/sungai yang ada di Indonesia

Lokasi Kisaran DOK Rataan DOC Sumber
(mg/l) (mg/l)
Sungai Dumai, Sumatera 7.2-60.6 - Alkhatib dkk. 2007
Sungai Siak, Sumatera 6.72-31.13 14.88 Baum dkk. 2007
Sungai Kahayan dan Rungan, Kalimantan Tengah 5.5-49.6 13.28 Ishikawa dkk . 2006
Sungai Sebangau, Kalimantan Tengah 6.8-55.3 42.2 Moore dkk . 2011
Saluran-Saluran Rasau Jaya, Kalimantan Barat 6.38-77.3 44.88 Nuriman dkk . 2015

Hasil penelitian Nuriman dkk, 2016 menunjukkan bahwa konsentrasi DOC air tanah gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
pada beberapa penggunaan lahan memiliki hasil yang bervariasi. DOC air tanah yang berada di hutan memiliki DOC paling besar dibandingkan penggunaan lahan lainnya, sedangkan pada lahan pertanian memiliki DOC paling kecil (Gambar 1).


docdan_penggunaan_lahan.jpgFig. 1: Konsentrasi DOC air tanah gambut pada beberapa penggunaan lahan

Hasil penelitian Nuriman et al (2016) juga menunjukkan bahwa konsentrasi DOC relatif menurun ketika mendekati lapisan mineral, diduga disebabkan oleh faktor dekomposisi di bagian tengah dan bawah yang lebih kecil dibandingkan bagian atas (Gambar 2). Hasil tersebut disebabkan karena bagian atas merupakan bagian yang dekat lapisan oksidasi, sehingga aktifitas dekomposisi lebih besar dibandingkan bagian tengah dan bawah, akibatnya DOC di bagian atas lebih besar dibandingkan tengah dan bawah. Bagian yang sedikit mengalami dekomposisi bahan organik merupakan bagian yang sedikit konsentrasi DOC. Hasil ini diperkuat dengan terjadinya penurunan nilai DOM berdasarkan pendekatan nilai serapan 254 nm dari bagian atas ke bagian tengah dan bawah mendekati lapisan mineral.


doc_dan_abs.jpgFig. 2: Konsentrasi DOC dan Absorbance 254 nm pada setiap kedalaman sampling

Mengapa perlu mengetahui konsentrasi DOC? Jawabannya karena dengan mengetahui stok DOC air tanah, serta dengan mengetahui konsentrasi DOC yang berada di saluran, menunjukkan potensi DOC yang akan terlepas ke luar terestrial. Banyak peneliti menyatakan pelepasan DOC mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap siklus karbon (Leenheer dan Croue, 2003; Baum et al. 2007; Moore et al. 2011 ), berbeda dengan hasil penelitian Laure et al (2020) menyatakan bahwa DOC dari lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
mengalami pengenceran dan organo metalik kompleks ketika aliran DOC melewati lahan mineral sehingga menurunkan fluks DOC ke laut. Hasil tersebut menyebabkan perlunya diteliti lebih lanjut besaran fluk DOC ke lautan.


Daftar Pustaka:


Alkhatib M, Jennerjahn TC, Samiaji J. 2007. Biogeokimia muara Sungai Dumai, Sumatra, Indonesia, sungai air hitam tropis. Limnol Oseanogr. 52(6):2410–2417.
Baum A, Rixen T, Samiaji J. 2007. Relevansi sungai yang mengalirkan gambut di Sumatera bagian tengah terhadap masukan karbon organik terlarut dari sungai ke laut. Muara, Pantai dan Rak Sci. 73(3):563-570.
[IPCC] Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim. 2014. Tambahan 2013 pada Pedoman IPCC 2006 untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional: Lahan Basah. Hiraishi T, Krug T, Tanabe K, Srivastava N, Baasansuren J, Fukuda M, Troxler TG (Eds.). Swiss (CH): IPCC.
Ishikawa T, Trisliana, Yurenfrie, Ardianor, Gumiri S. 2006. Konsentrasi karbon organik terlarut dari hubungan alami badan air dengan warna air di Kalimantan Tengah, Indonesia. Limnologi. 7:143-146.
Laure Gandois, Hoyt AM, Mounier S, Roux GL, Harvey CF, Claustres A, Nuriman M, dan Anshari G. 2020. Dari kanal hingga pantai: bahan organik terlarut dan komposisi logam di sungai yang mengeringkan lahan gambut tropis terdegradasi di Indonesia. Biogeosains, 17, 1897–1909.
Leenheer, JA, dan JP Croue. 2003. Karakterisasi Bahan Terlarut : Bahan Organik Perairan. Sains & Teknologi Lingkungan. 1:18-26.
Moore S, Gauci V, Evans CD, Halaman SE. 2011. Kehilangan karbon organik fluvial dari sungai blackwater di Kalimantan. Biogeosains. 8:901-909.
Nuriman M. 2015. Karbon Organik Terlarut dan Partikulat pada Saluran Udara dan Air Tanah Gambut Rasau Jaya, Kalimantan Barat. Tesis. Gudang Institut Pertanian Bogor.

Nuriman M, Djajakirana G, Darmawan, Anshari G. 2016. Karbon organik terlarut (DOC) dalam air gambut menunjukkan batas dekomposisi. Kongres Gambut Internasional ke-15. Kuching, Malaysia.