Pertanian Ramah Lingkungan

Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian di Desa Daya Kesuma telah di praktikkan sejak awal program transmigrasi tahun 1984. Pengembangan lahan gambut diartikan sebagai upaya menciptakan lahan produktif.

Pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan penyiapan lahan tanpa bakar dan penggunaan pupuk organik adalah model usaha tani yang potensial untuk dikembangkan guna meningkatkan pendapatan masyarakat serta menuju pengelolaan lahan gambut lestari.

dscf9315-imresizer.jpg

Sumber foto : ICRAF Indonesia (Desa Daya Kesuma)

Mendorong pertanian yang produktif dan ramah lingkungan, dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin bekerja sama dengan The World Agroforestry atau ICRAF Indonesia dengan mengembangkan pertanian ramah lingkungan di Desa Daya Kesuma Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. Model usaha tani tersebut meliputi persiapan lahan tanpa bakar dan aplikasi pupuk organik, tahapan dimulai dengan pembersihan lahan dengan penyemprotan, kemudian penebasan rumput serta pembuatan saluran penyekat dan kedalaman.

Penanaman jagung dilakukan di lahan gambut seluas 3 hektar pada bulan juni. Lahan seluas 1.5 hektar mendapatkan perlakuan khusus dengan 3 ulangan dan 4 kombinasi perlakuan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu faktor jenis pupuk (P) terdiri atas 4 taraf, yaitu : P1 = kimia 100%, P2 = organik 50% + kimia 50%. P3 = organik 70% + kimia 30% dan P4 = organik 100%. Sedangkan faktor kedua adalah varietas (V) terdiri atas 2 taraf, yaitu V1 = Bisi2 dan V2 = P21. Lahan 1.5 hektar lainnya mengikuti praktik pertanian konvensional. Setelah jagung dilanjukan penanaman padi sampai dengan bulan maret 2023, proses yang telah berjalan dievaluasi melihat efektivitas model usaha tani ramah lingkungan yang bisa di adopsi oleh petani.

whatsappimage2022-08-08at09.43.54.jpegwhatsappimage2022-08-08at09.43.55.jpeg

Sumber foto : Ahwansah Putra (WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumatera Selatan)

Didukung dengan ketersediaan pakan yang cukup, masyarakat Desa Daya Kesuma memanfaatkannya untuk berternak, melalui data potensi desa menunjukkan sekitar 39 orang yang memiliki ternak sapi. Untuk mendukung proses demplot Pertanian Ramah Lingkungan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Peratanian mendukung produksi pupuk organik melalui Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPO) yang saat ini beroperasi di masyarakat. Praktik penggunaan pupuk organik yang akan diaplikasikan dilahan dan penguatan yang dilakukan dari aspek pelatihan sistem usaha tani dan sistem pemasaran.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin berharap hal itu bisa diadopsi oleh petani, usaha tani ramah lingkungan tidak mengurangi ketergantungan pupuk kimia dan menjadi solusi pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta meningkatkan produktivitas petani. Diharapkan nantinya akan ada perbandingan jika penggunaan pupuk organik yang diterapkan dengan baik dapat mengurangi biaya produksi bagi petani karena pupuk organik lebih murah dan lebih mudah diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan petani.