Kalau kita jalan-jalan ke areal rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…, boleh jadi kita akan bertemu satu jenis burung yang senang terbang berkelompok. Warna tubuhnya didominasi warna merah gelap kecoklatan. Kepalanya hitam sampai ke leher dan dada atas. Paruhnya tebal berwarna putih keperakan. Burung ini dinamai dalam bahasa Inggris, Chestnut munia.
Kata chestnut sendiri dalam lema bahasa Indonesia diasosiasikan dengan sejenis buah dari marga Castanopsis atau yang lebih dikenal dengan nama Sarangan atau Saninten. Sarangan/saninten dikenal juga dengan nama buah berangan. Buah berangan sendiri adalah sejenis kacang-kacangan yang bisa dimakan. Warnanya merah gelap kecoklatan. Nah, warna bulu dominan yang mirip dengan buah berangan inilah yang menginspirasi penamaan jenis burung yang termasuk dalam suku Estrildidae.
Bondol kacang tentu bukan nama yang sebenarnya. Itu hanyalah anekdot, karena namanya yang diambil dari nama sejenis kacang-kacangan oleh sebab kemiripan warna bulunya dengan kulit buah berangan. Sejatinya, nama ilmiah untuk jenis burung kecil pemakan biji-bijian adalah Lonchura atricapilla. Nama lain dalam bahasa Inggris untuk jenis ini adalah, Black-headed munia.
Awalnya, para peneliti dan kalangan akademisi menganggap jenis ini sebagai anak jenis dari Bondol Rawa, dengan nama sub jenis Lonchura malacca atricapilla. Adalah Sibley dan Monroe (1990) yang memisahkan menjadi dua spesies yang berbeda meskipun sampai saat ini masih ada beberapa literatur yang menganggap bondol cokelat adalah Lonchura malacca–yang memiliki warna bulu dada dan perut berwarna putih.
Burung ini mudah dikenali saat terbang maupun saat mencari makan di antara rumput dan semak di rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… dataran rendah, terutama karena bulu cokelat dan paruhnya yang putih keperakan sampai agak biru. Biasanya terbang dalam kelompok besar, namun kadang juga ditemui terbang berpasangan. Ukurannya agak kecil, sekitar 11 cm. Iris mata berwarna merah. Kaki gelap kebiruan. Jantan dan betina memiliki warna yang serupa. Burung muda memiliki warna coklat kotor.1
Burung ini mudah ditemukan di daerah terbuka, rawa, semak, lahan pertanian dan ladang. Burung yang umum di dataran rendah, dijumpai sampai ketinggian 1.800 m. Burung ini termasuk jenis yang tersebar luas dari India, Cina sampai Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Filipina.2 Menurut GBIF, jenis ini tercatat diintroduksi di Amerika Serikat, Inggris Raya dan Irlandia Utara, Jepang, Ekuador, Jamaika dan Uni Emirat Arab. (Catatan: GBIF juga menyebutkan bahwa jenis ini diintroduksi di Indonesia, namun pendapat ini perlu review).3
Pasangan berbiak membangun sarangnya dari rerumputan kering yang disusun menjadi bentuk bola, ditempatkan di antara cabang-cabang perdu. Telur pada satu sarang berjumlah 4-7 butir. Catatan survei di Kalimantan Barat menyebutkan adanya perjumpaan dengan pasangan yang membuat sarang pada awal bulan September.4
Karena populasinya yang melimpah, umum dan mudah ditemukan, IUCN menggolongkan jenis ini dalam kategori Least Concern.5 Pemerintah Indonesia tidak mencantumkan jenis ini dalam daftar spesies yang dilindungi.6
Jenis ini pernah menjadi burung nasional Filipina.7
1. MacKinnon, J., K. Phillipps, B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. Hal. 425-426
2. BirdLife International (2022) Species factsheet: Lonchura atricapilla. Diakses pada 06/09/2022.
3. Global Biodiversity Information Facility. Diakses pada 06/09/2022.
4. Catatan perjumpaan pada survei oleh penulis.
5. IUCN
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106/2018
7. Kennedy, Robert. A Guide to the Birds of the Philippines.