Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis) merupakan predator terbesar dan spesies kunci (keystone species) di Pulau Kalimantan. Oleh karena itu keberadaan nya sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem di seluruh kawasan hutan Kalimantan. Pada tahun 2006, Macan dahan kalimantan dijadikan sebagai spesies terpisah dari kerabat dekatnya, Neofelis nebulosa
Klasifikasi ilmiah
Karakteristik
Macan dahan kalimantan merupakan kucing dan pemangsa terbesar di kalimantan, hewan ini memiliki berat 12-25 kg dengan panjang 90 cm, gigi taringanya sepanjang 2 inci, ekornya dapat tumbuh sepanjang tubuhnya. Pola bulunya berupa oval tak beraturan dengan sisi tepi hitam dan pada lapisan rambutnya terdapat tutul-tutul yang mirip awan sehingga memberina nama clouded leopard.
Penyebaran
Probabilitas macan dahan kalimantan hanya terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Di Kalimantan, mereka bisa ditemui di hutan hujan dataran rendah dan dalam kepadatan yang lebih rendah di hitan tebang. Catatan di Kalimantan menunjukkan di bawah 1.500 m (4,900 kaki). Di Sumatera kelihatannya mereka mempunyai banyakan di kawasan perbukitan dan pegunungan.
Pelestarian Macan Dahan Kalimantan
Macan dahan adalah pemangsa terbesar di Kalimantan. Populasinya semakin menurun pesat, sehingga diketegorikan oleh IUCN dengan status vulnerable (rentan). Satwa ini termasuk ke dalam Appendix I CITES, yang artinya segala bentuk perdagangan internasional dilarang. Karena perilaku yang pemalu, macan dahan kalimantan sulit sebagai dipelajari. Banyak populasi mereka tidak dikenal secara pasti. Namun, kajian dan pengambilan film terbaru (Dr Robert Martin) memperkirakan populasinya sekitar 5.000 dan 11.000 kucing akbar tersisa di Kalimantan, dan 3.000 sampai 7.000 di Sumatera.[5] Di negara-negara tempat kucing ini berasal, perburuan macan dahan merupakan kegiatan yang dilarang.
Referensi