Bemban merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah perairan, rawa, dan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan terna berumpun karena tidak memiliki batang dan lunak, selain itu bemban merupakan tumbuhan herba yang mengandung senyawa kimia yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Fungsi utama bemban adalah sebagai bahan baku anyaman. Pengrajin anyaman dari bemban di Desa Pulau Limbung didominasi oleh kaum perempuan. Masyarakat memanfaatkan anyaman bemban sebagai tikar. Tikar berbahan baku bemban memiliki nilai jual yang relatif tinggi, sehingga apabila potensinya bisa dikembangkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. tikar anyaman bemban terbagi menjadi 2 jenis yaitu tikar isi dan tikar tempulur, untuk harga perlembar tikar isi Rp 80.000 dan harga tikar tempulur perlembar Rp 50.000. Produk anyaman selain berupa tikar dapat juga dibuat nyiruk, bakul, dan keranjang,
selain produk yang beraneka ragam, motif anyaman yang dihasilkan juga beraneka ragam. Bemban tumbuh subur di hutan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… Kalimantan, walaupun secara alami bemban bisa tumbuh tetap perlu adanya usaha pembudidayaan. Usaha Pembudidayaan tanaman bemban bisa membantu ketersediaan bahan baku sehingga masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapatkannya tanpa perlu masuk jauh ke hutan. Semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan bemban, selain untuk meningkatkan perekonomian, seni menganyam bemban bisa tetap lestari.