Table of Contents

Lidah Buaya

Lidah BuayaFig. 1: Lidah Buaya

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Genus : Aloe L.

Spesies : Aloe vera L.

Menurut sejarahnya, lidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman asli dari Afrika Selatan, Madagascar, dan Arabia. Barulah kemudian pada abad ke-17 sampai di Indonesia. Lidah buaya memiliki ciri daun berwarna hijau, daging yang tebal dan duri yang terletak pada kedua sisinya. Bentuk daunnya panjang, dengan karakteristik lebar pada bagian bawahnya dan mengecil pada bagian puncak. Lidah buaya tumbuh menyebar di kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman ini sangat adaptif sebab bisa tumbuh di saat musim kemarau maupun penghujan.

Morfologi

Lidah buaya memiliki pelepah daun yang runcing dan permukaan lebar, berdaging tebal, tidak memiliki tulang, dan permukaan pelepah daun dilapisi lilin. Berat rata-rata pelepah adalah sekitar 0,5 - 1 kg dan tinggi 45 - 50 cm. Masa panen lidah biaya berkisar antara 10 - 12 bulan setelah waktu tanam dan satu tahun tanaman ini dapat dipanen sebanyak 4 kali.

Habitat

Tanaman lidah buaya tumbuh di iklim tropis atau subtropis seperti Afrika, Asia, dan Amerika. Bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau sebagai upaya untuk menghindari hilangnya air daun dan efisien dalam penggunaan air. Suhu optimum yang cocok untuk pertumbuhan lidah buaya berkisah antara 16-33o C dengan curah hujan 1000 - 3000 mm. Tanaman lidah buaya merupakan keluarga liliaaceae dengan total 200 spesies. Jenis Aloe yang banyak dikenal antara lain Aloe nobilis, Aloe variegate, Aloe vera, Aloe ferox miller, Aloe arorescens, dan Aloe schimperi.

Aloe Vera Center

Lidah Buaya menjadi salah satu komoditi unggulan di Provinsi Kalimantan Barat karena terdapat lokasi pengembangan lidah buaya di Kecamatan Pontianak Utara. Sejak tahun 2002, Pemerintah Kota Pontianak telah membentuk Aloe Vera Center sebagai salah satu sentra kawasan agribisnis untuk mengembangkan produk unggulan daerah lidah buaya. Aloe Vera Center merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bersifat profit center dan dikelola di bawah kewenangan Pemerintah Kota Pontianak.

Lidah buaya terus mengalami perubahan eksistensinya. Pada tahun 1980 tanaman lidah buaya di Kota Pontianak telah dikembangkan di dalam pot, sebagian lainnya ditanam di kebun bercampur dengan tanaman papaya dan sayuran. Kemudian di tahun 1990 lidah buaya mulai dibudidayakan secara khusus di suatu lahan dan pada 1992 mulai dikenalkan pada masyarakat luas. Tanaman lidah buaya di Pontianak tumbuh subur secara produktif di lahan gambut. Pemanfaatan lidah buaya banyak digunakan sebagai penghasil bahan baku untuk aneka produk dan industri makanan minuman, farmasi, serta kosmetik. Lidah buaya juga termaksud bagian tanaman obat yang memiliki kandungan manfaat bagi kesehahatan, mulai dari antiinflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenerasi sel, serta dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Sebagai pusat lidah buaya di Kota Pontianak, Aloe Vera Center tak hanya menyajikan pemandangan kebun lidah buaya, tapi juga berbagai produk seperti minuman berserat, dodol, dan kosmetik. Letak pastinya UPTD berada di Jalan Budi Utomo No.29 Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Agrowisata ini juga menyediakan tempat kultur jaringan, tempat pemutaran film, penjualan produk UKM lidah buaya, dan tempat edukasi menanam bagi anak-anak serta membuka kesempatan bagi mahasiswa yang berminat magang di bidang pembudidayaan lidah buaya

Sumber:

//Aloe Vera Center (www.pesona.co.id) . —-

2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Lidah Buaya di Kecamatan Pontianak Utara. Jurnal Agrosains.// 12(2)