Desa Indrapura
Desa Indrapura, bagi penikmat sejarah, begitu mendengar nama Indrapura tentu akan langsung terlintas di dalam pikiran kita nama dari salah satu kerajaan di Sumatra Barat, melainkan nama dari salah satu desa yang berada di Jalur 16, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasinplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigKabupaten Banyuasin
Kabupaten Banyuasin dibentuk berdasarkan pertimbangan pesatnya perkembangan dan kemajuan pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan umumnya dan khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin yang diperkuat oleh aspirasi masyarakat untuk menlngkatkan penyelenggaraan pemrintahan pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat., Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di. Desa Indrapura sendiri berbatasan dengan kecamatan Muara Padang pada sebelah selatan dan pada sebelah timur berbatasanb langsung dengan Kabupaten Ogan Kemering Ilir (OKI).
Asal mula nama Indrapura sendiri lahir dari penduduk program transmigrasi yang berasal dari Jawa Timur yang mulai berdatangan mulai dari tahun 1980. Penduduk tersebut merupakan kelompok masyarakat pertama yang mengadopsi nama Indrapura dari nama desa yang sebelumnya mereka tinggali. Lalu setelah dari penduduk Jawa Timur, disusul pula oleh kelompok masyarakat Jawa Tengah. Dan Seiring perkembangannya, desa Indrapura kedatangan penduduk penduduk baru yang berasal dari berbagai macam suku seperti Melayu, Sunda, dan Bugis.
Desa Indrapura memiliki luas 1.837 Ha. Sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat di Desa Indrapura dengan padi sebagai komoditi yang paling banyak dibudidayakan. Pola usaha tani yang dijalankan oleh masyarakat desa memanfaatkan air tadah hujan, dengan sistem bersawah padi 1 tahun sekali. Namun beberapa masyarakat desa Indrapura memanfaatkan lahannya setelah berswah padi dengan menanam jagung sebagai penghasilan rumah tangga. Tapi bagi masyarakat yang hanya memiliki lahan sawah padi, tidak banyak alternatif pekerjaan setelah padi, sehingga banyak masyarakat yang betahan hidup dengan hanya memaksimalkan simpanan hasil padi dari tahun sebelumnya.