Agroforestri

Agroforestri atau wanatani, sering disebut juga dengan sistem tumpang sari atau tanam campuran adalah salah satu teknik budidaya yang menggabungkan pengelolaan tanaman kehutanan dan tanaman perkebunan atau pertanian, yang mana teknik ini digunakan agar dapat membantu perekonomian para petani agar tidak hanya berfokus dalam 1 jenis tanaman perkebunan maupun pertanian. Teknik agroforestry juga dapat menggabungkan antara budidaya pertanian dan peternakan. Sistem Agroforestry merupakan teknik budidaya mengutamakan aspek konservasi dan peningkatan ekonomi masyarakat. sebagai aspek konservasi agroforestry dapat meningkatkan produktivitas lahan dan menjaga lahan dari erosi. Ada beberapa tiga jenis agroforestry yang dapat diterapkan diantaranya (Butarbutar, 2009): 1. Syilvofishery merupakan budaya ikan disekitar pesisir pantai. 2. Syilvopasture merupakan perpaduan hutan dan peternakan. 3. Tumpang Sari merupakan perpaduan berbagai jenis tanaman.

Teknik ini sering dilakukan masyarakat untuk menambah penghasilan salah satu contoh agroforestri Pinang dan Ubi harapannya setelah memanen Ubi dengan jangka waktu dekat akan dapat memanen hasil pinang juga sehingga masyarakat tidak hanya fokus di satu komoditi saja.

Teknik ini sudah banyak dilakukan masyarakat indonesia khususnya masyarakat di sumatera selatan, teknik ini juga seringkali di sosialisasikan pemerintah untuk membantu melatih, dan mengembangkan sumberdaya manusia yang ada agar dapat berkembang.

Indonesia memiliki banyak jenis agroforestri yang khas, sesuai dengan derah asalnya. Beberapa diantaranya adalah;

  1. Tebawang, khas Kalimantan
  2. Krui, khas Lampung
  3. Tumpangsari/Taungnya, khas Jawa

Sumber:

Butarbutar.2009. Pontensi kontribusi sektor kehutanan terhadap ketahanan pangan nasional melalui pengembangan agroforestry. https://media.neliti.com/media/publications/64154-none-cc75e2df.pdf

  • penghidupan_masyarakat/agroforestri.txt
  • Last modified: 2025/11/13 08:22
  • by Yusi Septriandi