ekosistem:fungsi_hidrologis_lahan_gambut

This is an old revision of the document!


Manfaat Hidrologis Gambut

Lahan gambut memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama dalam aspek hidrologis. Hidrologi merupakan faktor utama dalam pembentukan dan pemeliharaan fungsi ekosistem hutan rawa gambut. Pemahaman yang baik tentang hidrologi gambut akan memungkinkan pengelolaan yang lebih berkelanjutan, yang penting untuk pertanian, pencegahan banjir, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Hidrologi hutan rawa gambut dipengaruhi oleh iklim, topografi, lapisan tanah bawah, dan sistem drainase. Pada kondisi alaminya, hutan rawa gambut tergenang hampir sepanjang tahun. Level air tanah meningkat seiring intensitas curah hujan dan menurun karena evapotranspirasi. Di daerah tropis seperti Sumatera Selatan, fluktuasi level air lebih banyak ditentukan oleh curah hujan, karena laju evapotranspirasi yang relatif konstan sepanjang tahun.

Ekosistem rawa gambut yang masih utuh memiliki kapasitas penyimpanan air yang tinggi. Kemampuan gambut untuk menyusut dan mengembang memberikan fungsi regulasi yang meminimalkan fluktuasi level air dan menjaga air tetap dekat dengan permukaan tanah. Intervensi manusia, terutama melalui drainase, dapat mengubah struktur gambut dan mengganggu keseimbangan siklus hidrologi.

Salah satu sifat penting lahan gambut dalam sistem hidrologi adalah kemampuannya bertindak seperti spons. Tanah gambut yang organik mampu menyerap air dalam jumlah besar, sehingga air hujan yang jatuh dapat diserap dan mengurangi risiko banjir. Pada musim kemarau, lahan rawa gambut dapat melepas kembali air tawarnya sebagai aliran sungai atau permukaan yang berguna bagi pemukiman sekitar (Andriesse, 1988). Jika tidak terganggu, lahan gambut dapat menyimpan air sebanyak 0.8-0.9 m³/m³ (WI-IP, 2003).

Rawa dan rawa gambut di pedalaman atau daerah hulu sangat penting sebagai sumber air bagi daerah pinggiran atau hilirnya. Air rawa di bagian hilir cepat mengalir ke sungai atau laut. Oleh karena itu, rawa di hulu sungai atau rawa pedalaman perlu dipertahankan sebagai kawasan non-budidaya yang berfungsi sebagai kawasan tampung hujan. Selain menjadi sumber air untuk sungai di bagian hilir, kawasan tampung hujan juga berfungsi sebagai sumber air bagi daerah pertanian di sekitarnya. Lahan gambut sangat cocok untuk kawasan tampung hujan karena daya menahan airnya yang bisa mencapai 300-800% dari bobotnya.

Fungsi hidrologis rawa gambut tidak hanya penting bagi pertanian dan pencegahan banjir, tetapi juga berkaitan dengan bidang sosial ekonomi seperti transportasi, kesehatan, dan ketersediaan ikan. Lahan rawa atau rawa gambut yang dekat dengan pesisir juga berfungsi untuk mencegah intrusi air laut. Selain itu, rawa lebak bisa dimanfaatkan sebagai penampung luapan banjir (retarder).

Lahan gambut memiliki fungsi hidrologis yang sangat penting untuk keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan air menjadikannya vital untuk pengendalian banjir dan penyediaan air di musim kemarau. Oleh karena itu, konservasi dan pengelolaan lahan gambut yang bijaksana sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan fungsi-fungsi hidrologisnya.

  • ekosistem/fungsi_hidrologis_lahan_gambut.1717526483.txt.gz
  • Last modified: 2024/06/04 18:41
  • by Leo Pamungkas Triatmojo