Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
| Both sides previous revision Previous revision Next revision | Previous revision | ||
| ekosistem:klasifikasi_gambut [2023/02/03 01:51] – Yusi Septriandi | ekosistem:klasifikasi_gambut [Unknown date] (current) – removed - external edit (Unknown date) 127.0.0.1 | ||
|---|---|---|---|
| Line 1: | Line 1: | ||
| - | ====== Klasifikasi Gambut ====== | ||
| - | |||
| - | {{: | ||
| - | |||
| - | Gambar Tanah Gambut< | ||
| - | |||
| - | Lahan gambut merupakan ekosistem lahan basah yang dibentuk dari hasil akumulasi timbunan bahan organik yang berasal dari pelapukan vegetasi yang tumbuh disekitarnya dan terbentuk secara alami dalam jangka waktu yang lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan organik yang basah atau tergenang. Peran gambut terhadap lingkungan sangat vital, salah satunya karena mampu menyimpan karbon dalam jangka waktu yang lama. | ||
| - | |||
| - | Lahan gambut di Indonesia berasal dari bahan organik yang terakumulasi dalam kondisi anaerob. Air yang menggenangi bahan organik secara terus menerus sehingga kondisi anaerob secara terus menerus hingga terbentuk lapisan bahan organik. Semakin lama lapisan bahan organik ini semakin tinggi hingga mencapai lebih dari 40 cm dan dapat disebut sebagai tanah gambut. Bahan organik gambut berasal dari vegetasi yang tumbuh diatasnya. Sifat dan ciri tanah gambut di pengaruhi oleh vegetasi asal, fisiografi, proses, dan usia pembentukannya. | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan klasifikasinya, | ||
| - | |||
| - | ===== Berdasarkan Tingkat Kematangan ===== | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan tingkat kematangannya gambut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: | ||
| - | |||
| - | 1. Gambut **Fibrik **atau gambut mentah\\ | ||
| - | Gambut dengan tingkat pelapukan awal (masih muda) dan lebih dari 3/4 bagian volumenya berupa serat segar (kasar). Gambut ini memiliki ciri berwarna coklat dan bahan asalnya masih dapat dikenali. Bila gambut diperas maka kadar serat yang tertinggal di telapak tangan dapat mencapai lebih dari 3/4 bagian atau lebih dari 75%.\\ | ||
| - | 2. Gambut **Hemik **atau gambut setengah matang.\\ | ||
| - | gambut yang mempunyai tingkat pelapukan sedang (setengah matang), sebagian bahan telah mengalami pelapukan dan sebagian lagi berupa serat. Gambut ini memiliki ciri berwarna coklat dan sebagian bahan masih dapat dikenali. Bila gambut diperas maka kadar serat yang tertinggal antara 1/4 sampai 3/4 bagiannya atau 15-75%.\\ | ||
| - | 3. Gambut **Saprik **atau gambut matang\\ | ||
| - | Gambut yang tingkat pelapukannya sudah lanjut (matang). Gambut ini memiliki ciri berwarna coklat tua sampai hitam dan bahan asalnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Bila gambut diperas, maka sangat mudah melewati sela jari-jari dan kadar serat yang tertinggal dalam telapak tangan kurang dari 1/4 bagian atau kurang dari 15%. | ||
| - | |||
| - | ===== Berdasarkan Tingkat Kedalaman ===== | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan Kedalaman dari sudut pandang pertanian, gambut dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu\\ | ||
| - | 1. Gambut **Dangkal**, | ||
| - | 2. Gambut **Sedang**, yakni gambut dengan ketebalan **100-200** cm.\\ | ||
| - | 3. Gambut **Dalam**, yakni gambut dengan ketebalan **200-300** cm.\\ | ||
| - | 4. Gambut **Sangat Dalam**, yakni gambut dengan ketebalan **lebih dari 300 **cm. | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan Kedalaman dari sudut pandang konservasi, gambut dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu | ||
| - | |||
| - | 1. Gambut **Budidaya**, | ||
| - | 2. Gambut **Lindung**, | ||
| - | ===== Berdasarkan Tingkat Kesuburan ===== | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan tingkat kesuburannya, | ||
| - | 1. Gambut **Eutrofik**, | ||
| - | 2. Gambut **Mesotrofik**, | ||
| - | 3. Gambut **Oligotrofik**, | ||
| - | ===== Berdasarkan Posisi Terbentuk ===== | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan posisi terbentuknya, | ||
| - | 1. Gambut **Pedalaman **yang terbentuk dan berada di daerah yang tidak mendapat pengaruh pasang surut air laut\\ | ||
| - | 2. Gambut **Pantai **yang terbentuk dan berada di pesisir pantai dan memperoleh pengaruh mineral air laut\\ | ||
| - | 3. Gambut **Transisi** yang terbentuk dan berada diantara gambut pedalaman dan gambut pantai, serta secara tidak langsung mendapatkan pengaruh pasang surut air laut | ||
| - | ===== Berdasarkan Lingkungan Pembentuk ===== | ||
| - | |||
| - | Berdasarkan lingkungan pembentukannya dibagi menjadi 2 jenis, antara lain: | ||
| - | |||
| - | 1. Gambut **Ombrogen**, | ||
| - | 2. Gambut **Topogen**, | ||
| - | ====== Referensi ====== | ||
| - | |||
| - | 1. Utomo, Rudy Setyo. 2010. Tanah Gambut Manfaat dan Masalahnya. STAIN Pontianak Press. Pontianak. | ||
| - | |||
| - | 2. Link1: [[http:// | ||
| - | |||
| - | 3. Link2: [[https:// | ||
| - | |||
| - | 4. Link3: [[https:// | ||
| - | |||
| - | 5. Link Gambar: [[https:// | ||
| - | |||
| - | {{tag> | ||
| - | |||