This is an old revision of the document!
Potensi Gambut untuk Penghidupan Petani
Gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi separuh atau sepenuhnya sehingga menyebabkan jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Gambut terbentuk saat pembusukan tumbuhan terhambat dan banyak dijumpai pada lahan-lahan rawa karena memiliki kadar keasaman yang tinggi dengan kondisi anaerob pada perairan sekitar. Tanah dapat disebut gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah melebihi 30%. Pertambahan lapisan dan derajat kematangan gambut dipengaruhi oleh tingkat pembusukan akan komposisi dan intensitas genangannya. Tanah gambut termasuk salah satu lahan marginal yang kurang produktif bagi pertumbuhan tanaman pangan yang hakikatnya termasuk golongan holtikultura. Lahan gambut bisa dimanfaatkan secara optimal namun dengan syarat-syarat pengelolaan tertentu. Syarat tersebut disebabkan oleh resiko gambut yang rentan terdegradasi. Pengelolaan lahan gambut yaitu dengan melakukan pengelolaan air melalui pengaturan saluran drainase sesuai komoditas yang ditanam, melakukan sistem surjan, tumpang sari serta pembuatan guludan. Guludan denggan drainase dangkal dibutuhkan untuk pertumbuhan komoditas buah atau sayuran. Pembuatan drainase bertujuan untuk membuat kondisi aerob yang dibutuhkan zona perakaran tanaman karena muka air tanah menjadi dangkal. Pengaturan drainase harus dikontrol secara intensif dan hati-hati agar lahan gambut tidak mengalamai kekeringan.