penghidupan:transportasi_sungai

Transportasi Sungai

Transportasi sungai merupakan prasarana pengangkutan dan penghubung yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Semakin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pembangunan dan peningkatan transportasi air untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas dari satu daerah ke daerah yang lain. Adapun keberadaan sungai bagi sebagian orang hanya berperan sebagai tempat mandi, mencuci, dan irigasi. Namun bagi masyarakat Desa Sungai Radak Satu dan Desa Sungai Terus Kabupaten Kubu Raya, sungai adalah harapan penghidupan yang menghubungkan desanya dengan wilayah lain. Keberadaan transportasi sungai dianggap sebagai penghubung titik temu yang nilainya bukan sekedar fungsional, lebih dari itu masyarakat menjadikannya bagian dari kebudayaan lokal yang tidak boleh tergerus oleh zaman.

tes.jpgFig. 1: Kondisi Sungai

Desa Sungai Radak Satu memiliki luas wilayah 1.500 Ha dan berpenduduk 1.891 orang, dengan hamparan sawah seluas 459 Ha yang merupakan sektor ekonomi utama masyarakat. Sedangkan Desa Sungai Terus memiliki luas wilayah 672 Ha dan jumlah penduduk 1.305 orang, dengan lahan persawahan seluas 232 Ha telah mampu menjadikannya sebagai desa swasembada beras. Kedua desa ini mayoritas penduduknya bekerja di sektor agraris di tengah kekayaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
, sehingga bersinggungan erat dengan prosesi budidaya dan pemasaran hasil pertanian. Pengangkutan hasil pertanian skala besar menuju pusat kecamatan hingga pusat kota kabupaten hanya bisa menggunakan transportasi sungai. Sementara untuk skala kecil dapat menggunakan jalur darat sebagai alternatif, dengan pemasangan keranjang pada kendaraan sepeda motor. Akses jalur darat hingga kini masih dalam kondisi sulit dilalui kendaraan roda empat karena keterbatasan lebar jalan dan perkerasan jalan yang belum memadai.

Desa yang menyematkan kata sungai pada bagian depan namanya ini merupakan desa transmigrasi yang dihuni oleh penduduk pendatang sejak tahun 1983. Menurut Banuri Kepala Desa Sungai Radak Satu, ia pertama kali sampai ke desa dengan menggunakan klotok. Dahulu jalan darat menuju desa belum tersedia. Transportasi sungai ini pula yang menjadi kendaraan utama untuk masyarakat Desa Sungai Terus saat pertama kali sampai ke desa di tahun 1983. Dalam perjalanannya, transportasi sungai di kedua desa ini kian mengalami tantangan perkembangan zaman. Menurut para transmigran dari Pulau Jawa di Desa Sungai Terus, peranan transportasi sungai tidak sekedar sejarah yang selalu membekas, namun hingga kini masih menjadi aksesibilitas kunci untuk pengangkutan hasil pertanian masyarakat desa.

Sungai menjadi opsi utama pengangkutan orang dan barang, serta memiliki hubungan timbal balik dengan peningkatan aktivitas perekonomian. Walau peran transportasi sungai mulai perlahan ditinggalkan dengan adanya pembukaan jalur darat, pemanfaatan jalur sungai masih tetap digunakan oleh masyarakat. Mereka masih menggunakan moda transportasi sungai ketika berpergian ke kota, berbelanja sembako, dan perkakas rumah tangga, hingga memasarkan hasil pertanian.

Masih terbatasnya infrastruktur jalan dan jembatan, menjadikan keberadaan transportasi sungai sebagai fungsi vital yang masih dibutuhkan masyarakat. Petani, pedagang, hingga pekerja dan seluruh lapisan masyarakat turut menggunakan transportasi sungai sebagai pendukung pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Badan usaha dari BumDes Desa Sungai Terus juga memiliki usaha penjualan material bangunan yang dalam proses pengirimannya melalui jalur air.

Bagi desa yang identik dengan keberadaan sungai di sekitarannya, keberadaan transportasi sungai menjadi cukup krusial. Menurut cerita Tigor selaku perangkat Desa Sungai Radak Satu, sungai yang terdapat di desanya adalah sungai galian yang diperuntukkan sebagai sumber air bagi masyarakat transmigran dan sampai kini alirannya langsung ke Sungai Kapuas. Begitu pula dengan Desa Sungai Terus yang airnya terhubung dengan Sungai Kapuas. Pemandangan perumahan di bantaran sungai, sampan yang bersandar, lalu lalang kendaraan air sudah menjadi hal lumrah setiap harinya bagi masyarakat desa di sepanjang sungai.

Namun saat ini tak dapat dipungkiri, bahwa transportasi sungai mengalami berbagai tantangan seiring dengan perkembangannya antara lain lamanya waktu tempuh dibandingkan dengan transportasi melalui jalur darat. Hal ini akan mempengaruhi komoditas yang cepat membusuk, apalagi ketika terlalu banyak singgah di setiap desa, tentunya akan memperpanjang waktu perjalanan. Selain itu faktor alam menjadi tantangan tersendiri, ketika musim tidak bersahabat transportasi sungai sulit digunakan karena pengaruh pasang surut air sungai.

Eksistensi transportasi sungai ini dapat tergerus ketika fokus peningkatan pembangunan hanya tertuju pada transportasi darat. Pekerja yang menggantungkan hidupnya pada mata pencaharian jasa angkutan air ikut terkena dampaknya apabila masyarakat meninggalkan budaya berpergian dengan transportasi sungai. Hal ini perlu menjadi perhatian sebab transportasi sungai juga memiliki berbagai keuntungan antara lain dapat mengangkut hasil komoditi dengan muatan besar, dan mampu melintasi lokasi strategis yang hanya dapat dilalui dengan sungai. Kekhawatiran yang terjadi apabila sarana dan prasarana pendukung moda transportasi sungai tidak turut menjadi prioritas pembangunan, maka akan kalah saing dengan pilihan jenis transportasi lainnya dan perlahan akan mulai ditinggalkan.

Fig. 2: Transportasi Sungai

Kehadiran transportasi sungai bagi Desa Sungai Radak Satu dan Sungai Terus hingga kini masih menjadi urat nadi penghidupan. Kemudahan angkutan orang dan barang melalui jalur air dapat menjadi stimulan perkembangan dan kesejahterahan masyarakat desa, bukan hanya menyediakan penghidupan bagi masyarakat yang bekerja pada sektor jasa transportasi sungai, namun juga untuk seluruh pengguna yang tetap memilih jalur air sebagai tumpuan.

Usulan strategi pengembangan transportasi sungai di Desa Sungai Radak Satu dan Desa Sungai Terus antara lain, pengembangan dan pemeliharaan sarana dermaga sungai, serta peningkatan jumlah moda angkutan sungai. Para pelaku jasa transportasi perlu bekerja sama dengan BumDes terkait pengembangan transportasi sungai dan membangun konektivitas kewilayahan. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu turut berperan dalam merevitalisasi sungai, memperbaiki regulasi tata kelola transportasi sungai, pengadaan standarisasi sistem keamanan, dan pelatihan peningkatan kapasitas bidang transportasi sungai, untuk penyedia jasa, aparatur desa, dan pihak-pihak terkait.

Transformasi transportasi sungai merupakan perkara kompleks yang melibatkan berbagai macam sektor. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya integrasi antara pemangku kepentingan untuk membangun transportasi sungai terpadu dan berkelanjutan di Desa Sungai Radak Satu dan Desa Sungai Terus. Pada akhirnya, transportasi darat maupun sungai menuju desa sama-sama perlu ditingkatkan, sebab keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan bersifat saling melengkapi sehingga tak perlu ada jenis transportasi yang harus ditinggalkan.

  • penghidupan/transportasi_sungai.txt
  • Last modified: 2023/11/12 05:32
  • by Fani Rahma Sari