dampak_perubahan_iklim_pada_gambut:kebakaran_hutan_dan_lahan_gambut

Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut

kebakaran_gambut.jpgFig. 1: Kebakaran Gambut

      Peristiwa kabut asap merupakan peristiwa rutin yang dialami masyarakat ,khususnya pada musim kemarau. Setiap musim kemarau, kabut asap akibat kebakaran lahan. Pada saat kabut asap melanda, media masa menjadikan berita ini menjadi topik utama mereka dimana asap ini juga dapat mengganggu kesehatan. Begitu juga dengan gerakan massa yang menuntut penanggulangan kabut asap sering dilakukan. Namun seiring dengan datangnya musim penghujan dan kabut asap menghilang, menghilang pula pemberitaan tentang kabut asap dan gerakan massa. Pemberitaan dan gerakan massa muncul manakala terjadi kembali kebakaran hutan dan lahan. Besarnya dampak kebakaran ini tidak hanya karena luasnya daerah hutan dan lahan yang terbakar, tetapi kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di hutan dan lahan gambut.
      Kebakaran hutan dan lahan gambut mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kebakaran hutan dan lahan kering. Karakteristik ini dikarenaken hutan dan lahan gambut memiliki ekosistem yang berbeda dengan hutan dan lahan kering. Gambut terbentuk dari bahan-bahan organik, seperti dedaunan, cabang, batang, dan akar tumbuhan, yang terakumulasi dalam kondisi lingkungan yang tergenang air, sedikit oksigen, dan keasaman tinggi, serta terbentuk di suatu lokasi dalam jangka waktu geologis yang lama. Lahan gambut secara umum adalah lahan pertanian yang sangat miskin hara. Walaupun sangat miskin hara, ekosistem gambut sangat penting secara ekologis. Gambut dinilai sebagai habitat lahan basah yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mencegah larinya gas rumah kaca ke atmosfer bumi yang dapat berdampak pada perubahan iklim.
      Kebakaran di lahan gambut pada umumnya disebabkan oleh manusia dengan didukung oleh peristiwa alam seperti kondisi El Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan dan kondisi fisik gambut yang sebelumnya sudah terdegradasi. Kesulitan ini juga membuat Presiden Jokowi memerintahkan untuk membuat kanal-kanal membelah lahan gambut untuk memudahkan pemadaman kebakaran dan pendinginan lahan bekas kebakaran. Sebaliknya, pembuatan kanal-kanal ini justru akan mengakibatkan pengeringan lahan gambut. Kanal-kanal ini akan berfungsi sebagai pori-pori untuk mengeluarkan air dari lahan gambut, baik melalui penguapan maupun tertumpah ke kanal. Akibatnya lahan gambut akan menjadi sangat kering. Bencana kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan sebagai akibat kebakaran hutandan lahan, khususnya hutan dan lahan gambut memperlihatkan saling terkaitan berbagai faktor. Faktor ideologi pemerintah dalam menjalankan pembangunan, persoalan pertanahan, korupsi, dan budaya prestise masyarakat turut berperan dalam bencana kabut asap ini.

Pinem, T. 2016. Kebakaran hutan dan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
: kajian teologi ekofeminisme. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 1 (2), 139-166.

  • dampak_perubahan_iklim_pada_gambut/kebakaran_hutan_dan_lahan_gambut.txt
  • Last modified: 2023/11/12 04:08
  • by Mentari Agustini