desagambut:desa_rantau_lurus

Desa Rantau Lurus

Desa Rantau Lurus berada di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Desa Rantau Lurus memiliki luas wilayah 148,30 km2 . Desa Rantau Lurus merupakan desa pemekaran dari Desa Simpang Tiga pada tahun 2004. Desa ini terdiri dari tiga dusun dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 787 jiwa. Keunikan dari Desa Rantau Lurus adalah masyarakatnya yang mayoritas berasal dari Suku Jawa. Padahal secara letak geografis, Desa Rantau Lurus berada di Kecamatan Tulung Selapan yang umumnya terdiri dari masyarakat lokal yang berasal dari Suku Komering atau Suku Melayu.

Secara umum, penghidupan masyarakat Desa Rantau Lurus bertumpu di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Masyarakat banyak mengandalkan bersawah padi sebagai sumber mata pencaharian utama, diikuti oleh sumber penghidupan lainnya seperti berkebun karet, berkebun campur, memancing, buruh tani, buruh perusahaan sawit, dan beternak burung walet. Pada sumber penghidupan beternak burung walet, masyarakat di Desa Rantau Lurus kebanyakan bukan berperan sebagai pemilik atau pemegang modal, melainkan bertugas untuk merawat, menjaga, dan melakukan pemanenan sarang burung walet dengan sistem bagi hasil. Saat ini, kelapa sawit juga sudah mulai mengalami tren yang meningkat seiring dengan motivasi masyarakat yang memercayai bahwa berkebun sawit lebih menjanjikan dengan alasan tidak memerlukan modal dan tenaga yang besar.

Kendala yang masih dihadapi oleh petani di Desa Rantau Lurus adalah kurangnya pengetahuan petani untuk menerapkan Good Agriculture Practice (GAP) . Kegiatan bersifat peningkatan kapasitas seperti pelatihan dan penyuluhan masih sedikit sekali diterima oleh para petani di Desa Rantau Lurus. Salah satu faktor kunci yang menyebabkan kurangnya intensitas kehadiran penyuluh di Desa Rantau Lurus adalah akses ke desa yang jarak tempuhnya cukup memakan waktu. Untuk perjalanan darat dari ibukota kabupaten menuju desa dapat ditempuh dalam waktu 3-4 jam. Dilanjutkan dengan perjalanan air menyusuri sungai menggunakan speedboat yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Selain itu, biaya transportasi menuju Desa Rantau Lurus juga terbilang cukup mahal. Kendala terkait akses menuju desa ini juga menyebabkan sulitnya masyarakat desa dalam mengakses modal keuangan dan berimbas juga ke harga bahan pokok yang lebih mahal dibandingkan di desa-desa yang berada di wilayah daratan.

Di Desa Rantau Lurus, kelompok perempuan aktif terlibat dalam kegiatan PKK, posyandu, dan aktifitas keagamaan. Adapun dalam keanggotaan di lembaga tingkat desa, keterlibatan perempuan di Desa Rantau Lurus terbilang masih sedikit. Hal tersebut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi laki-laki. Dalam skala rumah tangga, perempuan di Desa Rantau Lurus banyak berperan mengurus kegiatan rumah tangga, mengelola keuangan keluarga, dan sebagian membantu dalam mengelola lahan.

  • desagambut/desa_rantau_lurus.txt
  • Last modified: 2023/02/02 00:25
  • by Yusi Septriandi