Desa Sungai Asam
Kondisi Umum Desa
Desa Sungai Asam salah satu desa yang berada di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Kapuas - Sungai Terentang. Secara administrasi, Desa Sungai Asam berada di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Jarak dari Kota Pontianak yaitu 41,2 km dan dapat ditempuh selama 1 jam dengan kendaraan roda dua ataupun roda 4. Desa ini mempunyai luas sebesar 19.336,84 ha. Desa Sungai Asam merupakan salah satu dari 27 desa yang menjadi desa pilot project ICRAF Indonesia melalui Project Peat - IMPACTS. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong program Peningkatan Penghidupan Berwawasan Lingkungan (P2BL) dengan menerapkan model usaha tani yang sesuai di desa ini.
Batas - Batas Desa
Desa Sungai Asam memiliki lima dusun yaitu Dusun Suka Damai, Dusun Suka Mulia, Dusun Suka Setia, Dusun Suka Makmur, dan Dusun Suka Maju. Adapun batas - batas desa ini sebagai berikut:
Sebelah Utara | Desa Tebang Kacang |
Sebelah Timur | Desa Sungai Ambangah |
Sebelah Selatan | Desa Kalibandung dan Desa Sungai Radak Satu |
Sebelah Barat | Desa Tebang Kacang |
Demografi
Pada tahun 2022, penduduk Desa Sungai Asam berjumlah 13.130 jiwa dengan jumlah laki - laki 6.844 jiwa dan perempuan 6286 jiwa. Mayoritas penduduk merupakan Suku Madura. Selain itu, terdapat juga etnis lainnya seperti Melayu, Bugis Tionghoa, Batak, Sunda, dan Jawa2.
Potensi Desa
Desa Sungai Asam didominasi oleh kawasan gambutdengan dataran rendah dan bataran sungai. Jika dilihat dari penggunaan lahan, desa ini memiliki kelas penggunaan lahan yang beragam seperti hutan sekunder, kelapa sawit monokultur, kebun campuran, sawah, tanaman semusim, semak belukar, dan pemukiman. Kondisi itu selaras dengan kondisi penduduk Desa Sungai Asam sebagian besar bekerja sebagai petani. Komoditas pertanian dan perkebunan yang umum dibudidayakan masyarakat antara lain karet, padi, kelapa sawit, nanas, jahe, jagung, ubi, semangka, dan lada. Selain itu, masyarakat juga banyak mengusahakan hewan ternak seperti ayam kampung dan sapi. Desa Sungai Asam juga memiliki kawasan hutan desa yang dikelola oleh Lembaga Desa Pengelola Hutan (LDPH). Desa Sungai Asam juga dengan beragamnya komoditas yang ditanam dan hasil yang besar sudah menghasilkan produk turunan. Salah satunya adalah produk turunan dari nanas. Nanas dapat diolah menjadi stick dan selai. Pengolahan ini dilakukan oleh kelompok perempuan desa. Tetapi, pengelolaan itu tidak berkelanjutan karena kondisi SDM dan dampak dari perubahan kepengurusan dalam kelompok tersebut.
Referensi:
1. Badan Restorasi Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…, 2018. Profil Desa Peduli Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… Desa Sungai Asam
2. BPS Kabupaten Kubu Raya, 2019. Kecamatan Sungai Raya dalam Angka 2022
3. ICRAF Indonesia, 2022. Peta Jalan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… Lestari Desa Sungai Asam