Kecamatan Pampangan
Pampangan merupakan salah satu nama kecamatan yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di. Kecamatan Pampangan memiliki beberapa desa yaitu desa Bangsal, Jermun, Jungkal, Kandis, Keman, Keman Baru, Kuro, Menggeris, Pampangan, Pulau Betung, Pulau Layang, Secondong, Sepang, Serdang, Serimenang, Sri Mulya, Tanjung Kemang, Tapus, Ulak Depati, Ulak Keman Baru, Ulak Kemang dan Ulak Pianggu. .
Kecamatan Pampangan merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan jarak ke Ibu Kota Kabupaten ± 42 km. Kecamatan ini terletak di sebelah Timur Laut Ibu Kota Kabupaten Komering Ilir (Kayu Agung). Kecamatan ini terletak pada ketinggian ± 10 meter dari permukaan laut, dengan luas wilayah 824,40 km2, yang secara administratif berbatasan dengan:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banyuasinplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigKabupaten Banyuasin
Kabupaten Banyuasin dibentuk berdasarkan pertimbangan pesatnya perkembangan dan kemajuan pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan umumnya dan khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin yang diperkuat oleh aspirasi masyarakat untuk menlngkatkan penyelenggaraan pemrintahan pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pedamaran
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sirah Pulau Padang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pangkalan Lampam
Kecamatan Pampangan beriklim tropis, Musim kemarau umumnya berada antara bulan Mei hingga Oktober dan musim hujan antara bulan November hingga April. Sebagian besar wilayah Kecamatan Pampangan merupakan dataran rendah dan rawa-rawa.
Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
Jumlah penduduk Kecamatan Pampangan pada tahun 2019 sebanyak 29.962 jiwa, terdiri dari 14.559 laki-laki dan 14.403 perempuan. . Ketersediaan fasilitas pendidikan pada tingkat menengah ke atas masih sangat minim. Ketersediaan fasilitas kesehatan baru tersedia 1 puskemas. Namun fasiltas Posyandu sudah tersedia di setiap desa, yaitu sebanyak 27 posyandu yang tersebar di 22 desa.
Potensi Desa-Desa di Kecamatan Pampangan
1. Desa Bangsal
Desa Bangsal, salah satu desa yang ada di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di. Dengan titik koordinat -3.206090 Lintang Selatan dan 104.990925 Bujur Timur.
Desa ini memiliki luas sekitar 448,5 hektar dengan populasi penduduk sebanyak 471 jiwa (Badan Pusat Statistik 2020). Desa ini dikelilingi oleh rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…. Dikutip dari mongabay.co.id 68,5 hektar lahan mineral dijadikan perkebunan karet dan 375 hektar berupa rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…. Pengelolaan rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… disini hanya sebatas lokasi penggembalaan kerbau rawa dan areal persawahan. Potensi dari desa bangsal ini antara lain kerbau rawa, ikan rawa, purun dan olahan dari susu kerbau.