ekosistem_gambut:geronggang

This is an old revision of the document!


Geronggang

geronggangpowo.jpgMenurut laporan International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), pohon geronggang dikategorikan sebagai 'Least Concern’ atau ‘Low Risk’ (resiko rendah) dalam Daftar Merah (redlist) IUCN.

Kingdom: Plantae

Phylum: Streptophyta

Class: Equisetopsida

Subclass: Magnoliidae

Order: Malpighiales

Family: Hypericaceae

Genus: Cratoxylum

Species: Cratoxylum formosum

Habitat asli geronggang di hutan hujan tropis dengan tipe curah hujan yang berbeda-beda. Geronggang hidup di rawa-rawa atau zona peralihan antara lahan rawa dan lahan kering, tumbuh pada ketinggian sampai 60 mdpl. Geronggang juga tumbuh hingga diameter lebih dari 60 cm dan tinggi lebih dari 40 m. Perumbuhan geronggang dapat menyebar di hutan primer berair dan semak belukar.

Lahan gambut di Provinsi Riau yang termasuk habitat dari pohon geronggang adalah lahan gambut di wilayah Bengkalis

Pohon geronggang memiliki biji yang ringan dan mudah tertiup angin sehingga tumbuh menyebar diberbagai tempat. Oleh karena itu, anakan pohon geronggang tidak mungkin tumbuh di bawah indukannya. Bibit pohon geronggang akan tumbuh di tepi parit atau kanal kecil.

Banyaknya manfaat ekonomi dari geronggang, mulai dari bahan pembuatan mebel, cerocok rumah, obat-obatan, bahan baku pulp dan lainnya, pohon ini juga banyak diincar oleh manusia.

Pohon geronggang sangat berperan penting dalam pemulihan fungsi lahan gambut. Restorasi ekologi pada lahan gambut menjadi upaya untuk menghidupkan lingkungan agar kembali menjalankan fungsi ekosistemnya. Salah satu jenis tumbuhan yang sesuai dengan tujuan konservasi dan memiliki tingkat keberhasilan hidup paling tinggi ialah pohon geronggang. Pohon Cratoxylum formosum menunjukkan produktivitas serasah yang tinggi serta kemampuan pengembalian unsur hara melalui serasah daunnya, sehingga dapat memulihkan kandungan hara gambut dan menjaga produktivitas hutan.

Pohon geronggang tumbuh dan hidup di lahan gambut di wilayah Bengkalis. Bagi masyarakat Bengkalis, pemanfaatan lahan kosong merupakan sumber kebutuhan pangan yang dimanfaatkan untuk bertahan hidup. Geronggang merupakan tumbuhan utama Bengkalis, dan keduanya memiliki hubungan yang erat. Geronggang juga sumber pendapatan bagi masyarakat Bengkalis dan berfungsi untuk menjaga kerusakan ekologis lahan gambut di Bengkalis.

  • Heriyanto, N. M., & Subiandono, E. (2003). Status kelangkaan jenis pohon di kelompok hutan sungai Lekawai-sungai Jengonoi, Sintang, Kalimantan Barat. Buletin Plasma Nutfah, 9(2), 28-37.
  • Junaedi, A. (2018). Growth performance of three native tree species for pulpwood plantation in drained peatland of Pelalawan District, Riau. Indonesian Journal of Forestry Research, 5(2), 119-132.
  • Junaedi, A., Pribadi, A., Aprianis, Y., Novriyanti, E., Sutrisno, E., Akbar, O. T., … & Kurniawan, H. (2019). Bunga Rampai Geronggang: Jenis Lokal Potensial Bumi Lancang Kuning.
  • Mojiol, A. R., Wahyudi, W., & Nasly, N. (2016). Growth performance of three indigenous tree species (Cratoxylum arborescens Vahl. Blume, Alstonia spathulata Blume, and Stemonurus scorpioides Becc.) planted at burned area in Klias Peat Swamp Forest, Beaufort, Sabah, Malaysia. Journal of Wetlands Environmental Management, 2(1).
  • Selaras, P., Elfis, E., & Titisari, P. W. (2023, January). KONSERVASI POHON GERONGGANG (Cratoxylum arborescens (Vahl.) Blume) OLEH MASYARAKAT LOKAL DALAM MENDUKUNG RESTORASI LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 18, pp. 285-294).
  • ekosistem_gambut/geronggang.1764740039.txt.gz
  • Last modified: 2025/12/03 05:33
  • by Sephira Tiara Dwi