Lophopetalum tanah gambut

laphopetalumtanahgambut.jpg

Spesies ini merupakan satu-satunya jenis Lophopetalum yang memiliki 3-4 daun dalam susunan yang mirip vertikil palsu. Daunnya memiliki ujung yang cekung hingga rata dan tangkai daun dengan sepasang rusuk hingga sangat berlekuk. Panikula bunganya tumbuh sendirian di ujung daun dan kelopaknya jauh lebih lebar daripada panjangnya. Pohonnya bisa tumbuh sangat tinggi hingga mencapai 40 meter dengan diameter batang hingga 105 cm. Kulit batangnya halus, dengan warna yang bervariasi dari terang hingga kusam atau putih susu. Cabang-cabangnya tersusun dalam pola yang mirip vertikil palsu sejak bibit hingga pohon dewasa awal. Daunnya tersusun dalam kelompok 3-4, biasanya dalam satu bidang di sekitar ketiak atau kadang-kadang tidak merata dalam satu nodus. Daunnya yang berlemak memiliki berbagai bentuk, biasanya obovat atau elips, tetapi terkadang juga lanceolate atau oblanset. Ukuran daun berkisar antara 6,1 hingga 12,4 cm panjang dan 3,0 hingga 6,6 cm lebar. Daun ini memiliki permukaan atas yang rata dengan warna hijau tua, sering kali dengan titik-titik hitam pada daun muda. Permukaan bawahnya memiliki titik-titik kelenjar berwarna cokelat kekuningan yang terlihat.

Spesies ini hanya ditemukan di habitat hutan rawa gambut. Kawasan penemuan spesies ini memiliki tingkat konservasi yang tinggi dan terletak dalam kawasan hutan tanaman industri. Hutan rawa gambut ini berada di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Kemungkinan ada distribusi yang lebih luas di sepanjang pantai timur Sumatera dengan habitat hutan rawa gambut serupa. Namun, konversi dan degradasi gambut yang luas di masa lalu telah mengurangi luas hutan rawa gambut utuh. Karena spesies ini hanya ditemukan di hutan rawa gambut yang masih utuh dan tidak ditemukan di lokasi yang terdegradasi atau lokasi restorasi di sekitar hutan gambut tipe ini, luas populasi aktualnya dalam kondisi gambut saat ini kemungkinan sangat terbatas.

Spesies baru ini ditemukan tumbuh di dalam hutan rawa gambut yang masih utuh dengan kondisi tanah yang selalu basah hingga tergenang. Di lokasi tipe, spesies baru ini relatif jarang ditemui, dan bibitnya ditemukan sangat jauh dari pohon dewasa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme penyebaran biji berkepakan yang menjauhkan biji dari pohon induknya. Lophopetalum tanahgambut dapat mekar pada bulan Februari hingga April, dan berbuah pada bulan April hingga Juni.

laphopetalumtanahgambut-bunga.jpg

Nama spesifik 'tanah gambut' berasal dari kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang merujuk pada tanah gambut atau habitat rawa gambut tempat ditemukannya spesies ini.

Dalam bahasa Melayu Palembang, spesies ini dikenal dengan nama vernakular “Kerupuk” atau “Perupok.” Nama vernakular ini juga digunakan untuk semua spesies dalam genus Lophopetalum, serta beberapa spesies Kokoona.

Kayu dari spesies ini digunakan secara lokal dalam pekerjaan tukang kayu.

Lophopetalum tanahgambut tumbuh di dalam hutan rawa gambut dataran rendah yang relatif tidak terganggu, yang dilindungi melalui komitmen sukarela kontraktor sebagai kawasan konservasi dan pensiun. Meskipun pengumpulan data yang lebih luas di daerah yang lebih luas mungkin dapat mengungkapkan hal lain, saat ini kita harus berasumsi bahwa populasi spesies ini kecil dan memiliki distribusi yang terbatas di Sumatera. Sementara secara keseluruhan, hutan rawa gambut yang belum terganggu mengalami penurunan dan terancam di seluruh Asia Tenggara, dan sebagian besar lahan gambut yang tersisa dikonversi menjadi pertanian atau mengalami degradasi akibat drainase.


Selengkapnya dapat diakses pada :

Agusti et al . (2022): Lophopetalum tanahgambut, a new endemic giant tree species from peat swamp forest of Sumatera, Indonesia, with the first pseudoverticillate leaf arrangement in genus Lophopetalum (Celastraceae). Phytotaxa 573(1):115-122. Doi: https://doi.org/10.11646/phytotaxa.573.1.7

  • ekosistem_gambut/lophopetalum_tanahgambut_spesies_baru_pohon_raksasa_endemik_gambut.txt
  • Last modified: 2025/01/15 05:04
  • by 127.0.0.1