Pakis Merah (Kelakai)
Klasifikasi Kelakai
Kingdom: Plantae
Phylum: Streptophyta
Class: Equisetopsida
Subclass: Polypodiinae
Order: Polypodiales
Family: Aspleniaceae
Genus: Stenochlaena
Species: Stenochlaena palustris
Morfologi Pakis Merah (Kelakai)
Pakis merah atau kelakai merupakan tanaman yang tumbuh dilahan rawa gambut. Pakis ini mask kedalam jenis paku-pakuan. Pakis merah memiliki panjang tangkai daun 10- 20 cm dengan daun menyirip tunggal, berwarna merah muda dan merah keunguan, saat muncul daun muda daunnya lembut dan tipis, namun saat semakin dewasa daun mulai berubahwrna menjadi kecoklatan dan hingga akhirnya menjadi warna hijau dan daun menjadi lebih keras.
Habitat dan Persebaran
Stenochlaena palustris dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 900 m dan berkembang dengan baik di hutan-hutan bekas tebangan di kawasan dataran rendah, terutama di dekat aliran air. Stenochlaena palustris juga banyak dijumpai di hutan rawa, rawa gambut, hutan bakau, serta di tanah berpasir, terutama di sepanjang tepian sungai. Stenochlaena palustris sering kedapatan memanjat dan menutupi batang pohon dengan rapat. Di area terbuka, jenis ini kerap menutup permukaan tanah dan membentuk jalinan batang yang kokoh. Stenochlaena palustris tersebar alami di Asia tropis, mulai dari India, Asia Tenggara, hingga ke Polinesia dan Australia. Stenochlaena palustris tersebar di seluruh pulau yang ada Indonesia.
Manfaat
Daun muda Stenochlaena palustris berwarna kemerahan, bersama pucuk yang masih menggulung, dapat dimasak sebagai sayur atau dijadikan bubur kesum/bubur pedas. Setelah diproses, batang menjalar dari tumbuhan ini dapat digunakan sebagai pengganti rotan untuk bahan pengikat, dianyam menjadi alat penangkap ikan, dibuat menjadi ikat pinggang, serta dijadikan tambang jangkar perahu. Batangnya terkenal sangat kuat dan sulit diputus, serta lebih tahan lama daripada rotan ketika berada dalam air laut.
Kandungan Pakis Merah (Kelakai)
Pakis merah menjadi salah satu sumber sayuran bagi masyarakat Kalimantan Barat. Kandungan zat kimia aktif dari pakis merah (Kelakai) ini adalah alkaloid, saponin, dan tanin. selain itu kandungan mineral didalam tanaman ini terdapat Ca, Mg, Fe, dan Cu.
Analisis gizi dari pakis ini memiliki kandungan zat besi sebesar 3,285% (Qomariah dan Rini, 2018) yang dapat membantu mencukupi kandungan zat besi pada penderita anemia. Pakis merah ini umumnya disajikan dengan menu tumis pakis. Masakan ini dapat dikombinasikan dengan terasi, tauco, seafood, dan lain-lain. Selain masakan pakis merah sendiri pernah diolah menjadi produk turunan lainnya seperti sirup dan Keripik untuk meningkatkan mutu dan maktu simpannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktavania, 2021 yang mengolah pakis merah menjadi sirup untuk meningkatkan hemoglobin pada remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadungan zat besi pada sirup adalah 3,221 mg/100 mL dan vitamin C sebesar 78,120 mg/100 mL. Kandungan vitamin C ini mampu membantu mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+ sehingga lebih mudah diterima oleh tubuh.
Sumber:
- Partomihardjo, T. (2020). Tumbuhan hutan rawa gambut Merang Kepayang.
- POWO (2024). “Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Published on the Internet; https://powo.science.kew.org/.
