ekosistem:restorasi_ekosistem_gambut

This is an old revision of the document!


Restorasi Ekosistem Gambut

Lahan gambut merupakan tanah yang dengan kandungan organik tinggi, akan tetapi masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa lahan gambut tidak bisa dimanfaatkan untuk menopang hidup. Pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan pertanian masih menggunakan praktik-praktik membakar lahan gambut karena dengan membakar tanah gambut masyarakat beranggapan lebih cepat memberikan dampak. Selain itu pengelolaan lahan gambut yang tidak memiliki tata air, mengganti vegetasi lahan gambut dengan tanaman perkebunan atau tanaman industri dapat mempercepat kekeringan pada lahan gambut. Jika mengalami kekeringan air maka bahan organik yang belum sempat mengalami dekomposisi secara sempurna akan lebih mudah terbakar. Pengeringan lahan gambut juga berdampak pada pelepasan gas rumah kaca. Praktik seperti ini bisa merusak ekosistem gambut dan untuk memulihkan memerlukan waktu yang cukup lama. Perubahan lingkungan yang dikarenakan aktivitas manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kerusakan tidak hanya kehilangan daya dukungan lingkungan juga membahayakan kehidupan masyarakat. Selain penerapan praktik pertanian yang kurang tepat kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh penebangan liar yang belum menemukan alternatif sumber penghidupan. Penurunan fungsi ekosistem gambut akibat pengolahan lahan yang kurang tepat serta pemilihan komoditas yang tidak sesuai dengan karakteristik gambut.

Restorasi gambut merupakan upaya mengembalikan, memulihkan, dan memperbaiki kembali lahan gambut yang terdegradasi akibat aktivitas pengolahan yang salah dan tidak sesuai dengan karakteristik lahan gambut menjadi kondisi yang lebih baik dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pemulihan lahan gambut dianggap penting karena dapat menyikapi kerusakan lahan gambut dan merupakan mitigasi dari bencana lain seperti kebakaran lahan gambut. Kegiatan restorasi ekosistem gambut meliputi 3R yaitu Rewetting , Revegetation , dan Revitalization . Rewetting adalah pembasahan kembali dengan membangun sekat kanal hal ini dilakukan untuk mengembalikan kelembaban gambut, Revegetation penanaman kembali dilakukan apabila kelembaban gambut sudah kembali, proses ini dapat menjaga ekosistem gambut serta, Revitalization bagaimana restorasi ini dapat meningkatkan kehidupan masyarakat dengan melalui pengelolaan gambut. Untuk membangun kepedulian masyarakat dalam menjaga ekosistem gambut kegiatan restorasi dapat dilakukan pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar dengan harapan dapat membawa perubahan. Dengan menanam tanaman agroforestri seperti karet, pinang, durian, dan rambutan secara tidak langsung kegiatan ini juga membangun perekonomian masyarakat dimana hasil dari tanaman tersebut menjadi pendapatan masyarakat. Menjaga ekosistem gambut tidak terlepas dari peran para pihak dalam mendampingi masyarakat seperti memberikan pengetahuan bagaimana membuka lahan yang baik tanpa merusak lahan gambut tersebut.

Tinjauan pustaka


https://luk.staff.ugm.ac.id/rawa/BRG/2020-RestorasiGambutdiIndonesia.pdf

  • ekosistem/restorasi_ekosistem_gambut.1680727413.txt.gz
  • Last modified: 2023/04/05 20:43
  • by Putri Lestari