ekosistem:sektor_perkebunan

This is an old revision of the document!


Sektor perkebunan

Pemanfaatan lahan gambut untuk sektor Perkebunan di Sumatera Selatan, baik untuk perkebunan rakyat maupun perusahaan perkebunan dimulai sekitar tahun 1980an, manakala lahan mineral/lahan kering mulai terbatas dan mahal harganya. Pada tahun 1990an pengembangan perkebunan di lahan gambut semakin ekstensif/meluas, khususnya untuk pengembangan kelapa sawit (Elaeis guenensis L) mengingat kelapa sawit mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

Prinsip pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan untuk perkebunan kelapa sawit sangat diperlukan, agar tidak berdampak terhadap penurunan kulitas lingkungan. Diperlukan strategi pengaturan tinggi muka air tanah agar tidak terlalu dangkal untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman kelapa sawit dan juga tidak terlalu dalam agar permukaan tanah gambut tetap lembab sehingga tidak mudah terjadi kebakaran dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dapat dikurangi. Kearifan lokal petani pekebun di beberapa daerah di Suamatera Selatan menunjukkan kemampuan mengelola lahan gambut yang terdegradasi/rusak dapat dilakukan dengan baik, sehingga lahan gambut terdegradasi yang tiap tahun terbakar, dapat dirubah menjadi kebun sawit produktif dan tidak terbakar lagi.

  • ekosistem/sektor_perkebunan.1667186998.txt.gz
  • Last modified: 2023/01/17 22:52
  • (external edit)