Punak ( Tetrameristra glabra )
A. Definisi
Punak merupakan jenis pioner, yaitu jenis cepat tumbuh, jenis suka cahaya (light demanding species) dan mampu tumbuh pada kondisi tanah miskin hara. Sebagai jenis pioner, pohon punak termasuk dalam kategori penyimpan hara (accumulator) unsur P, yaitu mempunyai nilai konsentrasi hara di atas nilai selang rata-rata sekitar 1,91 g/kg (Istomo, 2006) Punak (Tetrameristra glabra) merupakan jenis tanaman kehutanan khas rawa gambut. tanaman ini banyak digunakan ini banyak digunakan sebagai materi rehabilitasi hutan rawa gambut yang terdegradasi. Menurut Rachmanadi dkk (2011), punak merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada ekosistem hutan rawa gambut yang telah rusak. Hal ini menandakan bahwa jenis ini sangat berpeluang untuk dikembangkan di lahan gambut baik untuk tujuan rehabilitasi maupun budidaya.
B. Habitat
Wilayah Persebaran:
- Asia Tenggara: Ditemukan di Indonesia (Sumatra, Kalimantan), Malaysia, Brunei, dan Thailand bagian selatan.
- Indonesia: Tumbuh subur di hutan hujan tropis Kalimantan dan Sumatra, terutama di daerah pesisir dan dataran rendah.
Jenis Habitat:
- Hutan Rawa Air Tawar: Ditemukan di daerah yang memiliki tanah berlumpur dan berair tawar dengan drainase yang buruk.
- Hutan Pesisir dan Riparian: Tumbuh di sepanjang sungai dan muara yang berlumpur dan kaya akan bahan organik.
Kondisi Lingkungan:
- Kelembapan: Memerlukan kelembapan tinggi dengan curah hujan rata-rata di atas 2.000 mm per tahun.
- Tanah: Lebih suka tanah asam dan berlumpur yang miskin nutrisi namun kaya bahan organik.
- Ketinggian: Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut.
Adaptasi Terhadap Lingkungan:
- Akar Napas (Pneumatofora): Membantu pernapasan di lingkungan yang tergenang air.
- Batang Kokoh dan Tinggi: Memberikan kekuatan terhadap angin kencang dan banjir musiman.
- Daun Tebal dan Berlilin: Meminimalkan penguapan air di habitat lembap.
Ancaman dan Konservasi
Ancaman:
- Alih Fungsi Lahan: Penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dan pemukiman.
- Eksploitasi Kayu: Penebangan kayu secara berlebihan karena kayunya yang kuat dan tahan lama.
- Kebakaran Hutan: Terutama di hutan rawa gambut yang rawan terbakar saat musim kemarau.
Upaya Konservasi:
- Rehabilitasi Lahan: Penanaman kembali di kawasan hutan yang terdegradasi.
- Pendidikan dan Penyuluhan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi tanaman punak dan ekosistem rawa gambut.
C. Morfologi
Pohon punak dapat mencapai ketinggian 37 meter dan diameter batang sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu atau stipule, tetapi daun muda dapat menjadi penumpu pada ujung ranting.
Reftensi :
Istomo, 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus
di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau). Jurnal Manajemen
Hutan TropikaVol. 12 (3) : 40 – 57.