kisah_inspiratif_dari_desa_daya_murni

Peran Perempuan dalam Pengelolaan Limbah Plastik dan Pupuk Organik

dscf0510.jpgdscf0507.jpg

Sumber: Ahwansah Putra, IPML (2022)

pas rego lombok sampe satus ewu ibu ora ngalami kesulitan ge tuku, soal e tinggal jimuk neng kebun samping omah” (ketika harga cabai sampai 100 rb, ibu tidak mengalami kesulitan untuk membeli cabai karena tinggal petik buah cabai di kebun samping rumah)

Begitu penjelasan Ibu Evi pada saat bincang sore di Desa Daya Murni yang berada di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Saleh - Sungai Sugihan terletak di Jalur 16 Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasinplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigKabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin dibentuk berdasarkan pertimbangan pesatnya perkembangan dan kemajuan pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan umumnya dan khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin yang diperkuat oleh aspirasi masyarakat untuk menlngkatkan penyelenggaraan pemrintahan pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat.
Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
. Ibu Evi selaku ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Nusa Indah mengatakan bahwa penggunaan bedengan dari limbah plastik di pekarangan rumahnya dapat mempercantik kebun, sebagai penopang agar terlindungi dari erosi tanah karena terkikis oleh air hujan dan yang terpenting lagi agar masyarakat mengikuti jejaknya dengan memanfaatkan limbah bekas untuk sesuatu yang memberikan manfaat.

Limbah botol plastik merupakan limbah padat dari aktivitas manusia yang telah digunakan. Sampah botol air mineral sulit terurai karena membutuhkan waktu hingga ratusan tahun. Hal ini membuat limbah botol plastik menjadi limbah yang sangat berbahaya. Sampah botol air mineral berukuran 600 ml ternyata ditangan Ibu Evi dapat bermanfaat dengan dibuat menjadi bedengan timbun yang dimanfaatkan untuk ditanam sayur, buah dan tanaman obat. Lahan seluas 1000 m2 dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman seperti cabai, kemangi, tomat, terong jahe merah, serai wangi dan kencur.

Menurut Ibu Evi, langkah untuk pembuatan bedengan dengan botol air mineral bekas untuk tanaman sayur dan buah terdiri dari beberapa langkah yakni: langkah pertama adalah pembentukkan pola dengan cara dicangkul, kemudian disusun botol mineral yang sudah terisi air menyerupai pola yang sudah ditentukan, setelah lahan siap masukkan kompos kotoran hewan dan arang sekam yang berfungsi menghilangkan tingkat keasaman untuk penyuburan tanah, selanjutnya pemasagan mulsa dan pembuatan jarak tanam. Penggunaan botol air mineral bekas untuk pembuatan bedengan membutuhkan sekitar 200 botol bekas. Harapan dari Ibu Evi selaku pelopor pembuatan bedengan dengan botol plastik adalah inovasi yang dibuat dapat menjadi contoh dalam upaya mengurangi sampah dan juga melakukan budidaya sayur dan tanaman obat dengan media yang ada.

Dalam pengelolaan tanaman dan lahan Ibu Evi bersama anggota KWT menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati. Ibu Evi sebelumnya telah mendapatkan pelatihan sekolah lapang dari BRG di tahun 2020 terkati penyuburan tanah dengan pembuatan kompos dan pembuatan pestisida nabati dari bahan-bahan alami serta pemanfaatan lahan dipekarangan.

  • kisah_inspiratif_dari_desa_daya_murni.txt
  • Last modified: 2023/01/17 20:16
  • by 127.0.0.1