satwa:biawak_air

Biawak Air

Biawak Air

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Sauria

Famili : Varanidae

Genus : Varanus

Spesies : Varanus salvator

Subspesies : Varanus salvator bivittatus (Kuhl, 1820)

Biawak air atau biawak air asia (Varanus salvator) adalah jenis biawak yang tersebar luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Biawak ini merupakan jenis biawak yang paling sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia dan sering dekat dengan pemukiman manusia. Biawak air (Varanus salvator) yang biasanya tinggal di daerah berair seperti lahan gambut, hutan lembab, padang rumput, dan sekitar hilir sungai. Untuk hidup biawak memakan serangga, ketam, berbagai jenis kodok, ikan, reptilia kecil, burung, serta mamalia kecil seperti tikus. biawak banyak diburu karena kulit nya banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat dompet,sepatu ,dll serta habitatnya juga banyak terjadi pengerusakan. Hewan ini termasuk hewan semi akuatik, artinya aktivitas hewan ini tidak jauh dari air seperti wilayah persawahan, danau, rawa, dan sungai. Habitat hewan ini berupa hutan hujan dataran rendah hingga pantai.

Dikarenakan biawak air banyak beraktivitas di air maka tidak jarang di tubuh biawak air banyak dijumpai adanya parasit. Biawak air juga mempunyai kemampuan untuk berganti kulit atau biasa disebut moulting seperti kebanyakan reptil. Perbedaannya terletak pada proses pergantian kulit dilakukan sedikit demi sedikit. Biawak air berganti kulit dengan tujuan mengurangi jumlah parasit pada tubuhnya. Hewan ini juga termasuk hewan berdarah dingin atau biasa disebut poikilothermik di mana suhu tubuh hewan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Hal tersebut berakibat pada aktivitas keseharian biawak air di mana meskipun hewan ini mempunyai habitat utama di daerah semi akuatik tak jarang hewan ini dijumpai sedang berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya. Tujuan hewan ini berjemur adalah untuk membantu pencernaan biawak air (V. salvator) karena reptil mempunyai sistem pencernaan yang lambat.

Biawak air termasuk hewan karnivora, di mana mangsanya dikoleksi dalam keadaan segar atau telah membusuk. Item mangsa pada biawak air sangat beragam dimulai dari Arthropoda, Pisces, Mamalia, Reptil, bahkan jika diberi kesempatan dapat memangsa manusia dan hewan tidak wajar lainnya. Pada item mangsa yang ekstrim, para peneliti berpendapat bahwa mangsa dikoleksi dalam keadaan telah mati (sudah menjadi bangkai)

Biawak ini berukuran panjang sekitar 1.5 meter hingga 2 meter dengan berat mencapai 19 kg. Spesimen-spesimen yang sering ditemui rata-rata memilikipanjang tidak lebih dari 1.5 meter dan berat hanya sekitar 4 sampai 6 kg. Akan tetapi, pernah ditemukan spesies yang panjangnya bahkan mencapai hampir 3 meter dan berat lebih dari 20 kg. Bentuk kepalanya meruncing. Kulitnya kasar dan berbintik-bintik kecil agak menonjol. Warna tubuhnya hitam atau indigo dengan bercak bercak tutul dan bulatan berwarna kuning pucat dari bagian atas kepala, punggung, hingga pangkal ekor. Bagian perut dan leher berwarna lebih pucatdengan bercak-bercak agak gelap. Ekor berwarna dasar sama dengan tubuh dan dihiasi belang-belang samar berwarna kuning pucat yang berbaur (blending) dengan warna dasar. Untuk biawak muda, biasanya berwarna dasar cokelat gelap dengan bercak-bercak pucat seperti induknya.

Biawak air tersebar luas mulai dari India timur-laut, Bangladesh, Kepulauan Andaman, Nikobar, Tiongkok (Guangxi, Hainan, Yunnan), Hong Kong, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia (termasuk Serawak dan Sabah), dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi).
Biawak air, sesuai dengan namanya, tinggal tidak jauh dari sumber air atau perairan. Habitat kesukaannya adalah pinggiran sungai atau rawa-rawa hutan. Kadang-kadang, biawak ini juga tinggal di daerah pertanian, perkebunan, hingga pemukiman - menjadi salah satu hewan liar yang memangsa unggas peliharaan penduduk.

Sumber :

1. Conta, M. 2011. Mating and intraspecific behavior of Varanus salvator macromaculatus in an urban population. Biawak. 5: 17-23.

2. Setyawatiningsih, S. C., Arida, E. A., Solihin, D. D., Boediono, A., & Manalu, W. (2016). PERBANDINGAN KARAKTER MERISTIK PADA Varanus salvator macromaculatus Deraniyagala, 1944 DARI POPULASI WILAYAH SUMATERA. Zoo Indonesia, 24 (2).

  • satwa/biawak_air.txt
  • Last modified: 2023/09/16 12:46
  • by Ridho Imam Prayogi