Ular Pucuk
1 . Ular jeni ini banyak ditemukan di ekosistem dataran rendah, hutan pegunungan bawah, perkotaan dan di ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut
Ekosistem Gambut di Indonesia
Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar.
Habitat
Ular ini mulai dari pepohonan (arboreal), semak-semak, tak jarang pula dapat dijumpai di perkebunan dan tanah pekarangan rumah (terestrial). Ular ini juga disebut menjadi salah satu jenis yang sering dijumpai masuk ke dalam rumah1 .
Salah satu perilaku khas ular ini adalah, jika merasa terancam/stres, ia akan mengangkat kepala, dan tubuh bagian atasnya membentuk huruf S. Dalam kondisi ini, tubuh yang tadinya berwarna hijau polos akan muncul warna timan dan putih. Berbeda dengan kebanyakan jenis herpetofuana yang aktif di malam hari (nocturnal). Ular jenis ini lebih aktif di pagi hingga siang hari (diurnal).
Salah satu habita alami ular pucuk di dareah Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di dapat dijumpai di lansekap Sembilang-Dangku4 .
Anggota Marga Ahaetulla
Saat ini sudah tercatat ada delapan jenis ular dari genus Ahaetulla2 ;
Ular-pucuk Günther, Ahaetulla dispar (Günther, 1864)
Ular-pucuk kepala-rintik, Ahaetulla fasciolata (Fischer, 1885)
Ular-pucuk Burma, Ahaetulla fronticincta (Günther, 1858)
Ular-pucuk Malaya, Ahaetulla mycterizans (Linnaeus, 1758)
Ular-pucuk hidung-panjang, Ahaetulla nasuta (La Cépède, 1789)
Ular-pucuk Ghats-barat, Ahaetulla perroteti (Duméril & Bibron, 1854)
Ular gadung, Ahaetulla prasina (Shaw, 1802)
Ular-pucuk kecoklatan, Ahaetulla pulverulenta (Duméril & Bibron, 1854)
Sumber:
1. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY: jenis-jenis Ular yang Sering Muncul di Pemukinan-Bagian 2
3. Mirza Kusrini: Amfibi dan Reptil Sumatera Selatan-Areal Sembilag-Dangku dan Sekitarnya