sosialekonomi:ecoprint_pakis

Ecoprint Pakis

Ecoprint merupakan proses pemberian motif dan warna pada media kain, kulit, atau keramik dengan menggunakan daun, bunga, batang, akar, dan bagian tumbuhan lainnya. Teknik ecoprint merupakan perkembangan dari ecofashion yang bertujuan untuk menghasilkan produk fashion ramah lingkungan. Seiring berjalannya waktu, produk ramah lingkungan ramai dikampanyekan untuk mendukung kelestarian lingkungan yang berkelanjutan karena penggunaan bakan kimia dalam proses pewarnaan kain dan kulit menghasilkan limbah berbahaya dan beracun. Zat warna sintetis dan konsentrasi garam yang tinggi dalam industri tekstil merupakan polutan air yang menjadi masalah bagi lingkungan. Hal ini mendorong pengembangan penggunaan serat dan pewarnaan alami dari tumbuhan untuk produksi tekstil.

Pakis mudah tumbuh pada lahan yang lembab seperti lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
karena benihnya mudah menyebar melalui air. Selain itu, areal lahan bekas kebakaran akan didominasi tanaman pakis dan tumput-rumputan. Oleh karena itu, potensi pakis sangat besar di Kalimantan Barat. Pakis memiliki kandungan tannin dan antosianin yang berperan memberikan warna pada media terutama kain dan kulit. Pakis berbentuk unik dan cantik yang dapat disusun menjadi pola-pola tertentu. Oleh karena itu, ecoprint dapat menjadi inovasi usaha yang memanfaatkan pakis sebagai bahan dasar produksi.

Teknik ecoprint dibedakan menjadi 2 yaitu teknik pounding (tumbuk) dan steam (kukus). Warna pakis yang dihasilkan melalui teknik pounding lebih jelas dan tajam dibandingkan teknik kukus. Oleh karena itu, pakis lebih banyak digunakan sebagai bahan ecoprint pounding. Alat yang digunakan dalam pembuatan ecoprint pakis teknik pounding yaitu palu kayu, sedangkan bahan yang diperlukan yaitu pakis, plastik pelapis, air, dan kapur. Pakis yang baik digunakan untuk ecoprint yaitu pakis yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, memiliki spora, dan pakis yang segar atau baru diambil. Pakis yang memiliki banyak spora akan menghasilkan warna yang lebih tajam.

Tahapan membuat ecoprint pakis pada totebag :

1. Letakkan totebag pada bidang datar dan keras (keramik, kayu)

2. Lapisi pada bagian dalam dari totebag dengan plastik agar warna dan motif pakis tidak tembus ke belakang

3. Susun pakis di atas totebag sesuai pola yang diinginkan, tutup dengan plastik

4. Pukul pakis secara merata dengan palu kayu sampai warna dan bentuknya tercetak pada totebag

5. Bersihkan totebag dari pakis yang sudah kering

6. Larutkan 10 gram kapur atau tawas ke dalam 1 liter air, rendam totebag pakis selama 10 menit

7. Totebag dibilas dengan air bersih lalu dikeringkan

  • sosialekonomi/ecoprint_pakis.txt
  • Last modified: 2023/02/04 10:51
  • by Yusi Septriandi